Seorang ibu berinisial Y (45) yang diduga depresi tega menganiaya anaknya berusia 5 bulan di Cengkareng, Jakarta Barat. Polisi masih menunggu hasil tes kejiwaan pelaku sampai stabil sebelum diperiksa.
"Sampai sekarang ini dari Dinas Sosial masih melakukan pengecekan intensif ke ibunya di Rumah Sakit Daerah Duren Sawit itu. Untuk pidananya, nanti kami minta masukan dari hasil temuan di lapangan, mulai CCTV, hasil visum. Kami akan konsultasi untuk bisa gelar perkara setelah orang tuanya bisa kita lakukan pemeriksaan. Artinya, setelah kondisi jiwanya stabil," kata Kapolsek Cengkareng Kompol Khoiri ketika dihubungi wartawan, Jumat (21/8/2020).
Khoiri mengatakan pihaknya tidak mau tergesa-gesa dalam memutuskan unsur pidana. Menurutnya, hingga saat ini polisi terus berkoordinasi dengan pihak psikologi dan Dinas Sosial yang mendampingi pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau memang ada pidananya, kita tetap nggak bisa proses hukum karena dalam KUHP kita nggak bisa proses orang yang depresi. Makanya kita butuh keterangan ahli kejiwaan untuk mastiin kondisi ibu ini sehat dulu," jelas Khoiri.
"Kalau depresi, sejauh apa sih depresinya, kan kita nggak punya kapasitas buat ngukur kecuali yang ahli. Dan kalau (dia) depresi, kita nggak bisa proses secara hukum dulu," sambungnya.
Khoiri menambahkan, jika pelaku terindikasi depresi akut, akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati guna menjalani perawatan selama 14 hari. Selain itu, polisi menaruh perhatian kepada balita yang menjadi korban penganiayaan tersebut.
"Fokus ke anaknya juga untuk dirawat secara baik-baik. Katanya kemarin ada biru-biru, tapi kita nggak bisa pastikan apa itu dari penganiayaan atau bukan. Makanya, setelah ibunya bisa diperiksa, itu baru bisa kita cross-check kembali apa sih sebenarnya yang terjadi, termasuk motif dan lainnya," papar Khoiri.
Seperti diketahui, Y tega menganiaya anak kandungnya yang masih berusia 5 bulan di Cengkareng. Ibu itu tega menganiaya anaknya lantaran diduga mengalami depresi.
"Memang kemarin kami dapat laporan (penganiayaan) dan kami koordinasi dengan puskesmas kecamatan karena anaknya masih balita ya. Diduga ibunya ini mengalami depresi," kata Khoiri ketika dihubungi wartawan, Kamis (20/8).
(idn/idn)