Kementerian Sosial (Kemensos) mengaktivasi Kawasan Siaga Bencana (KSB) di Kulon Progo dengan melibatkan 1.000 orang melalui sinergi antara kementerian dan lembaga terkait. Aktivasi KSB sejalan dengan peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia.
Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengatakan penanganan bencana baik dari tahap pencegahan, tahap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi, senantiasa membutuhkan sinergi baik antarinstansi pemerintah maupun pemerintah dengan masyarakat.
"Prakarsa dan inisiatif dari masyarakat sangat penting. Karena masyarakat berada di ujung paling depan dalam penanganan bencana," ujar Juliari, dalam keterangan tertulis, Rabu (19/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu ia sampaikan dalam acara Peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia dan Aktivasi Kawasan Siaga Bencana (KSB) di Kulon Progo, DIY hari ini. Juliari pun menyatakan, Indonesia dikenal sebagai negara rawan bencana. Oleh karena itu, aktivasi KSB ini menjadi sangat penting.
"Maka pendekatan penanggulangan bencana berbasis masyarakat seperti aktivasi KSB di Kabupaten Kulon Progo menjadi kebutuhan yang sangat penting," ungkapnya.
"Pagi ini saya mewakili Pemerintah Indonesia dapat menunjukkan bahwa Hari Kemanusiaan Sedunia dapat dirayakan secara Nasional," imbuhnya.
Menurut Juliari, Kementerian Sosial secara konsisten selama empat tahun terakhir telah menjadi leading agency untuk mengambil inisiatif dan merangkul kalangan NGO, iNGO, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Palang Merah, dunia usaha, serta aktor-aktor kemanusiaan lainnya.
"Untuk itu saya menyampaikan selamat Hari Kemanusiaan Sedunia bagi para pegiat kemanusiaan yang selama ini berjuang untuk kemanusiaan termasuk dalam penanganan COVID-19 ini," pungkasnya.
Sementara itu, Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin menyatakan dalam penyelenggaraan kegiatan ini Kementerian Sosial telah berkolaborasi dengan sejumlah pihak terkait seperti BNPB, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
Nazaruddin juga mengatakan secara keseluruhan se-Indonesia telah terbentuk Kampung Siaga Bencana sebanyak 741 lokasi yang melibatkan 185.250 orang. Untuk kegiatan kali ini di Kabupaten Kulon Progo pun melibatkan masyarakat sebanyak 1.000 orang seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
"Di dalamnya termasuk 17 lokasi Kawasan Siaga Bencana yang melibatkan 4.250 orang di Kab. Pandeglang, Kab. Lampung Selatan, Kab. Cilacap, Kab. Kebumen dan Kab. Pangandaran," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam kesempatan itu Juliari juga menyerahkan bantuan kepada 7 ahli waris pahlawan masing-masing senilai Rp 5 juta.
(mul/mpr)