PD DKI: Anies Tak Yakin dengan Skema yang Diterapkan Hadapi Corona

PD DKI: Anies Tak Yakin dengan Skema yang Diterapkan Hadapi Corona

Muhammad Ilman Nafi'an - detikNews
Rabu, 19 Agu 2020 06:46 WIB
Pemprov DKI Jakarta meniadakan pelaksanaan 32 kawasan khusus pesepeda mulai hari ini. Hal itu dilakukan karena masih ada warga yang tak patuh protokol kesehatan
Ilustrasi (Suasana Jakarta saat pandemi Corona Foto: Agung Pambudhy)
Jakarta -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan situasi pandemi COVID-19 saat ini sedang berada di fase serba ketidaktahuan. Anies menyebutnya dengan istilah we don't know what we don't know.

Anggota Fraksi Partai Demokrat (PD) DPRD DKI Jakarta Mujiyono mengatakan, Anies bukannya bingung dalam menghadapi pandemi virus Corona. Namun, Anies sedang tidak yakin dengan skema penanggulangan COVID-19 yang selama ini sudah diterapkan.

"Bukan bingung ya, istilahnya adalah ketidakyakinan atas skema-skema yang sudah diterapkan selama ini dari beberapa faktor, ditetapkan misalnya PSBB transisi, syarat idealnya begini-begini. Kan begitu kan, outputnya kurang lebih sama seperti ini. Dengan catatan masyarakat tertib, masyarakat disiplin kalau tanpa itu tentunya juga akan tidak efektif," ujar Mujiyono saat dihubungi, Selasa (18/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta itu mengatakan, salah satu penyebab masih tingginya angka kasus positif Corona di Jakarta karena tidak ada dukungan dari masyarakat. Menurutnya, dukungan masyarakat menjadi faktor penting dalam keberhasilan penanggulangan COVID-19.

"Iya, kalau saya melihat begitu (adanya ketidakyakinan) kalau dia sampaikan itu, kalau memang kalimatnya benar. Dia merasa formula yang sekarang skema yang diterapkan di beberapa kali PSBB transisi tidak didukung oleh terutama keberadaan masyarakat dan elemen lain, yang pada akhirnya tidak efektif," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Saat PSBB transisi diterapkan ternyata makin banyak yang positif disamping tracing yang tinggi, DKI kan sudah melebih standar WHO, mungkin karena faktor itu, faktor di mana harus diperketat kembali ke PSBB awal atau yang paling penting PSBB transisi tapi disiplin masyarakat harus ditingkatkan," imbuhnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginstruksikan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat (SKPD) Provinsi DKI, untuk menyempatkan membaca perkembangan pandemi virus Corona. Khususnya yang terkait dengan bidang masing-masing.

Hal itu diungkapkan dalam rapat pimpinan pada (7/8) membahas soal revisi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Video rekaman rapat tersebut baru diunggah ke Channel YouTube Pemprov DKI Jakarta pada (15/8) lalu.

"Bapak ibu sekalian, di hari-hari ke depan ini sebisa mungkin bapak ibu menyempatkan membaca perkembangan terkait dengan pandemi yang relevan dengan bidang bapak ibu. Di era modern ini pandemi ini kejadiannya 100 tahunan," ujar Anies dalam video yang disiarkan di Channel YouTube Pemprov DKI Jakarta seperti dilihat detikcom, Selasa (18/8).

Anies mengatakan, saat ini sedang berada di situasi serba ketidaktahuan dalam menghadapi COVID-19. Situasi tersebut seperti masuk ke dalam wilayah yang belum ada petanya.

"Kita sekarang dalam situasi we don't know what we don't know, kita ini tidak tahu apa yang tidak kita ketahui. Jadi kalau perjalanan itu kita masuk ke kawasan yang belum ada petanya. Ini agak babat alas ini. Tapi tidak banyak yang sekarang itu mau mengungkapkan di publik, hampir semua mengatakan tahu apa yang harus dikerjakan, yang biasa mengatakan begitu analis-analis. Ini situasinya rumit, tidak sederhana," ucapnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads