.webp)
Pemandangan berbeda warnai upacara peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke 75, di halaman Kantor Camat Mamasa, Kabupaten Mamasa. Kelompok paduan suara yang bertugas menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, tampak tidak terlihat di lokasi.
Panitia kegiatan, menunjuk kelompok kesenian yang memainkan alat musik tradisional dari, oleh warga setempat dikenal dengan nama pompang, sebagai pengiring saat bendera dikibarkan. Para pemain musik tradisional juga memakai pakaian adat khas daerah Mamasa.
Pertunjukkan musik tradisional sengaja dipilih, sebagai salah satu langkah memupuk rasa nasionalisme, serta menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap kebudayaan asli daerah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan melibatkan sanggar seni untuk mengiringi pengibaran bendera merah putih, terkait tema nasional kegiatan saat ini, adalah bangga dengan produk lokal, sehingga kami mencoba melibatkan musik bambu, musik tradisional Kabupaten Mamasa, untuk terlibat dalam kegiatan kenegaraan seperti ini " kata Camat Mamasa Herson Lululangi, kepada wartawan usai upacara pengibaran bendera, Senin siang (17/08/20).
Selain itu, lanjut kata Herson, penggunaan alat musik bambu, merupakan upaya melestarikan kearifan lokal warga Mamasa, untuk mendorong kemajuan daerah ini melalui sektor pariwisata, "Kita juga bersama ibu-ibu desa, menggunakan kostum pakaian daerah, bersama penduduk mendukung tema hari ini, bangga dengan produk lokal Indonesia dan juga memperlihatkan kearifan lokal di wilayah Kabupaten Mamasa," pungkasnya.
Kendati peringatan hari kemerdekaan tahun ini berada di tengah pandemi virus Corona, tidak menyurutkan semangat warga di daerah ini untuk memperingati hari kemerdekaan. Pelaksanaan upacara dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, untuk mengantisipasi penularan virus.
Diharapkan, momentum HUT Kemerdekaan RI ke 75 menjadi momentum, untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan antar warga, demi memajukan daerah dan bangsa Indonesia.
(dwia/dwia)
