Putra Amien Rais, Mumtaz Rais, ditegur oleh Wakil Ketua KPK Nawawi Pamolango saat memakai ponsel di dalam pesawat. Mumtaz agak beruntung, soalnya ada pelanggar aturan serupa yang sampai diturunkan dari pesawat.
Seorang penumpang pesawat wanita ditegur oleh awak kabin untuk mematikan ponsel. Tak terima, dia marah dan joget tak senonoh.
Hal itu terjadi di maskapai Spirit Airlines di Bandara Orlando, Florida, AS. Dirangkum detikcom dari berbagai sumber, Rabu (10/4/2019), penumpang wanita tersebut marah-marah setelah ditegur awak kabin untuk mematikan ponsel karena pesawat akan lepas landas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengumpat kata-kata kasar. Bahkan, dia berjoget twerking (memakai rok) dan menunjukkan bagian pantatnya ke arah penumpang.
Akhirnya, penumpang wanita tersebut dikeluarkan dari pesawat oleh awak kabin. Para penumpang lainnya pun bersorak kegirangan karena mereka juga geram oleh perilaku penumpang wanita itu.
Pihak maskapai Spirit Airlines tidak memberi tahu kelanjutannya. Kabarnya, penumpang wanita itu dalam keadaan mabuk.
Sebelumnya, keributan yang melibatkan Mumtaz ini terjadi pada penerbangan Gorontalo-Makassar-Jakarta, Rabu (12/8/2020) lalu. Saat itu tiba-tiba Mumtaz Rais ditegur oleh Nawawi karena melakukan panggilan telepon ketika pesawat tengah mengisi bahan bakar.
Video 'Pengakuan Mumtaz Rais Soal Ribut-ribut dengan Pimpinan KPK di Pesawat':
Persoalan berbuntut panjang lantaran Mumtaz Rais tidak mengindahkan teguran Nawawi dan justru menanyakan identitas Nawawi. Saat itu juga, Mumtaz Rais menyebut dirinya tengah bersama pimpinan Komisi III DPR RI.
Seketika pimpinan Komisi III DPR RI lantas menenangkan keduanya. Lalu diketahuilah Nawawi merupakan pimpinan KPK. Mumtaz tak tahu kalau Nawawi adalah Wakil Ketua KPK. Politikus PAN itu mengaku khilaf atas perbuatannya dan meminta maaf.
"Atas nama pribadi, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kegaduhan yang terjadi, menyusul peristiwa di kabin pesawat Garuda rute Gorontalo-Makassar-Jakarta. Saya mengaku khilaf dan telah melakukan tindakan yang tidak sepantasnya. Pada saat itu saya sedang mengalami kelelahan dan terpancing emosi. Namun tetap tindakan itu tidak dapat dibenarkan dan saya meminta maaf sebesar-besarnya," kata Mumtaz kepada wartawan, Sabtu (15/8).