Doa Politikus PDIP di Sidang Tahunan: Singgung Kaum Nabi Luth dan Corona

Doa Politikus PDIP di Sidang Tahunan: Singgung Kaum Nabi Luth dan Corona

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 14 Agu 2020 15:49 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tiba di kompleks parlemen, Jakarta, untuk mengikuti sidang tahunan MPR-DPR, Jumat (14/8/2020). Jokowi mengenakan pakaian adat NTT, baju adat Sabu.
Sidang tahunan (Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta -

Politikus PDIP Mufti Aimah Nurul Anam mendapat kesempatan membacakan doa dalam sidang tahunan MPR-DPR-DPD 2020. Dalam doanya, Mufti menyinggung soal kaum Nabi Luth, Fir'aun, hingga Corona.

Pembacaan doa ini dilakukan Mufti seusai pidato RAPBN 2021 Presiden Jokowi di gedung Nusantara, Jumat (14/8/2020). Mufti membacakan doa secara agama Islam.

"Ya Allah, Ya Rahman, Ya rahim, puji dan syukur kami panjatkan kepadamu karena hari ini masih dapat berkumpul bersama untuk melaksanakan persidangan pertama dalam masa sidang 1 tahun 2020-2021," kata Mufti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mufti meminta kepada Allah SWT untuk membimbing anggota DPR dalam bekerja. Dia berdoa Allah SWT membuka nalar dan jalan pikiran anggota DPR dalam bekerja.

Mufti juga berdoa Allah SWT tak meninggalkan bangsa Indonesia. Dia berdoa kenikmatan yang dirasakan bangsa ini tidak dicabut seperti kaum-kaum sebelumnya, kaum Nabi Luth dan kaum Nabi Nuh.

ADVERTISEMENT

Berikut ini doa lengkap Mufti:

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim. Puji dan syukur kami panjatkan kepadamu karena hari ini masih dapat berkumpul bersama untuk melaksanakan persidangan pertama dalam masa sidang I tahun 2020-2021. Ya Allah Tuhan Yang Maha Pembimbing. Bimbinglah kami dalam melaksanakan tugas konstitusional kami sebagai bentuk pengabdian kami kepada negara dan bangsa ini.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Memudahkan. Hari ini kami berhimpun di sini untuk memulai langkah mulia kami dalam menyusun rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara tahun 2021. Oleh karena itu Ya Allah, mudahkanlah kami dalam melaksanakan semua rencana yang telah kami susun.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Memberi Petunjuk. Tuntun kami untuk senantiasa menjadi pengemban amanat penderitaan rakyat, bukalah senantiasa nalar dan jalan pikiran kami agar bisa mengatasi semua persoalan dan aral yang melintang. Angkatlah segala kelemahan kami Ya Allah, jadikanlah kami hamba-Mu yang bisa membedakan antara hak dan kebatilan.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Melindungi. Janganlah Engkau tinggalkan kami dalam ketiadaan dan terkapar dalam kehinaan. Kami tidak tahu harus kepada siapa menaruh pengharapan di tengah masa-masa sulit seperti ini, di tengah pandemi COVID-19 datang ke tanah kami, ke dalam kehidupan kami, di tengah masyarakat kami, merampas kenikmatan kami yang telah kau berikan dan kami abaikan, Ya Allah.

Kami takut akan azab-Mu Ya Allah, kami takut. Kami takut Engkau akan mencabut semua rahmat dan berkah-Mu dari kami, dari negeri ini, dari rakyat kami, dari tanah air kami sebagaimana yang telah Engkau lakukan kepada kaum-kaum sebelum kami, Ya Allah, terhadap kaum Nabi Luth, terhadap Kaum Nabi Nuh, terhadap Fir'aun yang kau tenggelamkan di samudera lepas. Ya Allah. Janganlah Engkau tinggalkan kami, berikan rahmat dan bimbingan-Mu kepada kami.

Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim. Menjelang perayaan hari kemerdekaan negara dan bangsa kami Indonesia, berikanlah kami kesempatan Ya Allah, untuk merenung dan kemudian menundukkan kepala dengan penuh rasa syukur. Berikanlah kesempatan kepada kami untuk meneruskan jembatan emas yang telah dibangun oleh Bung Karno, Bung Hatta, Hadratus Syekh Hasjim Asy'ari, KH Ahmad Dahlan, Bung Sjahrir, Bung Nasir, Cut Nyak Dien, I Gusti Ketut Jelantik, Maria Walanda Maramis, Sisingamangaraja, Pattimura, Frans Kaisiepo, Gatot Soebroto dan jutaan orang yang dimakamkan dengan batu nisan tanpa nama. Berikanlah kami kesempatan Ya Allah, untuk melanjutkan perjuangkan mereka semua.

Ya Allah. Kami percaya Engkau tak akan membiarkan kami berjalan sendirian melewati hujan badai dengan segala kesulitan. Hanya kemurahan hati-Mu Ya Allah, Tuhan pemilik alam semesta yang bisa mempersatukan segala perbedaan dalam bangsa ini. Karena kami sadar, apapun yang kami perbuat semata-mata hanya mengharap rida-Mu Ya Allah. Ya Allah, Ya Rabb, dengarkanlah pengharapan doa dan suara hati kami, bimbinglah kami selalu berada di jalan-Mu.

(gbr/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads