Puluhan nelayan pesisir bakal menginap di depan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah. Tidak sedikit dari nelayan yang didominasi ibu-ibu tersebut yang turut membawa serta anak-anak mereka, dari balita hingga bayi.
"Kami berjuang demi pulau tempat tinggal kami, ndak apa-apa bawa anak," ujar seorang ibu bernama Irnawati (30) kepada detikcom di lokasi.
Pantauan di lokasi pada Kamis (13/8/2020) malam, ada belasan anak-anak yang ikut unjuk rasa bersama orang tua mereka. Bahkan, ada seorang ibu bernama Sarti (20) yang membawa anak bayi berusia 10 bulan. Sarti terlihat menyusui anak bayinya di sebuah mobil yang memang disediakan khusus untuk tempat menyusui.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya repot (bawa bayi), tapi biar mi, semoga Pak Gubernur bisa tersentuh hatinya (menemui pendemo)," ucap Sarti yang ditemui saat bayinya sudah terlelap.
![]() |
Sementara itu, seorang anak, Nur Jannah (13), mengaku datang sendiri atau tidak bersama dengan ibunya. Dia ikut berunjuk rasa dengan sejumlah tetangganya yang juga masih anak-anak.
"Ibuku di rumah, naizinkan ja, dia ndak ikut karena ada adek bayiku," kata Jannah saat ditemui terpisah di lokasi.
Hingga saat ini, ibu-ibu nelayan masih menyuarakan keinginan bertemu dengan Gubernur Nurdin. Sebagian ibu-ibu telah berbaring atau duduk pada tikar yang mereka hamparkan di jalan masuk Kantor Gubernur Sulsel.
Kemudian sebagian nelayan lainnya terus mengulang-ulang bacaan selawat dan surat Yasin dengan maksud hati Gubernur Nurdin tergugah menemui mereka. Sementara itu, sejumlah Satpol PP juga masih berjaga di balik pagar atau di halaman Kantor Gubernur Sulsel. Mereka tampak tetap bersiaga.
(idn/idn)