Polisi menyelidiki dugaan ayah kandung aniaya anaknya sendiri di Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Terduga pelaku telah diperiksa di Polresta Manado.
"Telah menindak lanjuti laporan tersebut, di mana terkait laporan itu kita telah melakukan pemeriksaan terhadap orang tua laki-laki yang ada di dalam video tersebut dengan inisial BP. Dan untuk saat ini kita masih mendalami apakah peristiwa yang terekam dalam video tersebut apakah peristiwa pidana atau bukan," kata Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Tommy Aruan kepada wartawan, Kamis (13/08/2020).
Dia menyebut laporan polisi tersebut dibuat oleh kepala lingkungan terduga pelaku tinggal. Tommy mengatakan peristiwa dugaan ayah kandung aniaya anaknya itu terjadi kemarin, Rabu (12/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menyampaikan bahwa, Polresta Manado menerima laporan dari masyarakat, dalam hal ini disampaikan oleh kepala lingkungan, bahwa terkait dengan viralnya diduga pemukulan terhadap anak yang terjadi kemarin pagi, Rabu (12/8), dan itu sempat viral di Facebook sehingga menarik perhatian masyarakat," jelas dia.
Tommy menyampaikan penyidik akan mengarahkan anak itu untuk divisum. Hal itu dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya kekerasan terhadap anak tersebut.
"Kita akan tindaklanjuti dengan pemeriksaan visum. Kita akan ada dokter yang akan melakukan pemeriksaan fisik kepada anak, apakah ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan kepada tubuh anak tersebut akibat dari pemukulan dari orang tuanya. Dari situ kita akan terus lakukan penyelidikan untuk menentukan apakah ada pidana atau tidak," terang Tommy.
Tommy menyebut hubungan antara si ayah dengan ibu dari sang bocah memang tak harmonis. Ibu dari anak tersebut pergi tanpa pamit ke Papua.
"Untuk saat ini, dari cerita yang disampaikan bahwa orang tua anak yang laki-laki merekam peristiwa tersebut dan mengirimkannya kepada ibu dari anak tersebut dengan harapan ibu itu kembali," ucap dia.
Tommy menambahkan penyidik juga telah memeriksa beberapa saksi seperti tetangga terduga pelaku. Dia juga akan berkoordinasi dengan P2TP2A.
"Beberapa saksi tetangga kita coba interogasi untuk bisa menyimpulkan apakah perilaku orang tuanya ini betul-betul melakukan penyiksaan kepada anak atau tidak. Harapan kita juga masyarakat yang dekat dengan korban ini agar bisa menjadi pionir jika terjadi kekerasan yang diterima oleh anak dari orang tua yang sifatnya sudah berlebihan," pungkas dia.
Sebelumnya sebuah video yang menampilkan aksi penganiayaan seorang bapak kepada anaknya viral di media sosial. Kejadian itu disebut-sebut terjadi di Manado.
Video yang berdurasi 30 detik itu dibagikan oleh salah satu akun Facebook yang mengaku sebagai ibu kandung dari anak yang dipukuli itu. Dalam keterangan video, pemilik akun mengatakan anaknya dianiaya oleh ayahnya sendiri.
"Ya ALLAH qt pe anak, dpe papa so tendang, dia blng dia mo bking siksa qt pe anak (Ya Allah anak saya ditendang-tendang papanya, dia bilang dia akan siksa anak saya)," tulis pemilik akun seperti yang dilihat detikcom.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang anak kecil memakai kaos lengan pendek warna oranye dan bercelana pendek sedang duduk menangis. Ia tampak menutupi kepalanya dengan tangan.
Anak malang itu mendapat beberapa kali tendangan di bagian punggung dan kakinya. Pelaku memerintah korban untuk membuka bukunya dan disuruh belajar di dapur.
Kemudian korban berdiri memeluk tasnya dan berjalan menuju dapur. Korban tak berhenti menangis.
"Kita mo bekeng siksa ngana pe anak kita bilang pa ngana, baru kita mo bunuh ngana pe laki berani kemari (saya akan siksa anak kamu, saya sampaikan ke kamu, kemudian saya akan bunuh suami kamu kalau berani datang kemari)," ujar pelaku.