HUT Ke-53 ASEAN, Menlu RI Minta Negara Asia Tenggara Tak Tejebak Rivalitas

HUT Ke-53 ASEAN, Menlu RI Minta Negara Asia Tenggara Tak Tejebak Rivalitas

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Kamis, 13 Agu 2020 17:13 WIB
Menlu Retno Marsudi.
Menlu Retno Marsudi (Rahel Narda Chaterine/detikcom)
Jakarta -

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyebut hari jadi ke-53 ASEAN adalah momentum untuk menegaskan komitmen dalam perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Dalam kesempatan itu, Retno mengatakan agar ASEAN tidak terjebak dalam rivalitas negara-negara besar.

Hari jadi ASEAN jatuh pada Sabtu (8/8) kemarin. Pertemuan para menlu ASEAN pun dilakukan secara virtual serta menghasilkan delapan komitmen bersama terkait perdamaian dan stabilitas di ASEAN.

"Berbeda dengan peringatan-peringatan sebelumnya, peringatan ulang tahun ASEAN kali ini dilakukan secara virtual. Peringatan hari jadi ASEAN yang ke 53 ini dijadikan momentum oleh para menteri luar negeri ASEAN untuk menegaskan komitmen pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara," kata Retno dalam telekonferensi Kemlu RI pada Kamis (13/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Retno meminta agar ASEAN tidak terjebak dalam rivalitas. Dia ingin ASEAN terus memperkuat kerja sama dan kolaborasi.

ADVERTISEMENT

"ASEAN tidak perlu dan tidak boleh terjebak dalam rivalitas negara-negara besar di kawasan. Dan sebaliknya kerja sama dan kolaborasi harus diperkuat. ASEAN Justru harus terus memberikan dorongan bagi upaya mempererat kerjasama dan kolaborasi di kawasan," ucap Retno.

Pada hari jadi ke-53 ASEAN ini, Retno menyarankan para menlu ASEAN membuat komitmen bersama. Khususnya, kata Retno, komitmen terhadap prinsip The Zone of Peace, Freedom and Neutrality (ZOPFAN), dan Treaty of Amity Cooperation (TAC).

"Teman-teman berdasarkan pemikiran inilah maka Indonesia mengusulkan kepada para menteri luar negeri ASEAN agar ASEAN dapat mengeluarkan sebuah pernyataan bersama agar komitmen terhadap prinsip-prinsip yang termasuk dalam ZOPFAN dipertegas Kembali. Komitmen ASEAN terhadap ZOPFAN harus diperkuat kembali dan agar komitmen para pihak Treaty of Amity Cooperation atau TAC juga penting untuk dipertegas kembali," ujar Retno.

Berikut isi pernyataan Menlu ASEAN dengan judul 'ASEAN Foreign Ministers Statement on the Importance of Maintaning Peace and Stability in Southeast Asia':

1. Menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang damai aman netral dan stabil.
2. ASEAN tetap bersatu kohesif dan memiliki ketahanan di dalam memajukan prinsip-prinsip dalam ASEAN Charter.
3. Pentingnya menjaga semua prinsip yang tertera di dalam TAC, ZOPFAN, dan Bali Principles
4. Meminta semua pihak untuk menahan diri dari aktivitas yang dapat meningkatkan eskalasi di kawasan.
5. Meminta agar terus dibangun strategic trust di kawasan dengan cara-cara damai melalui dialog dan kerja sama.
6. Menegaskan kerja sama sentralitas ASEAN dan melanjutkan kerjasama dengan Mitra ASEAN melalui ASEAN-led mechanism.
7. Menegaskan prinsip yang ada di dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pasifik (AOIP).
8. Menegaskan dukungan terhadap prinsip-prinsip multilateralisme sesuai Piagam PBB.

(aik/aik)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads