Mendagri Sindir Walkot Depok Pakai Masker N95: Itu untuk Tenaga Medis

Mendagri Sindir Walkot Depok Pakai Masker N95: Itu untuk Tenaga Medis

Jehan Nurhakim - detikNews
Kamis, 13 Agu 2020 15:56 WIB
Mendagri Tito Karnavian dalam acara peluncuran gerakan 2 juta masker di Depok (dok. Kemendagri)
Mendagri Tito Karnavian dalam acara peluncuran gerakan 2 juta masker di Depok (dok. Kemendagri)
Depok -

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menghadiri acara peluncuran gerakan pembagian 2 juta masker di Depok. Saat memberi sambutan, Tito sempat menyindir Wali Kota Depok Mohammad Idris, yang menggunakan masker N95.

Tito mengatakan sebaiknya masker N95 seperti yang digunakan Wali Kota tak dipakai warga biasa. Sebab, masker N95 diperuntukkan khusus bagi tenaga medis yang secara langsung menangani pasien Corona (COVID-19).

"Masker ini macam-macam, masker yang dipakai Pak Wali itu N95, fine itu terbaik. Tapi saran beberapa ahli, karena jumlahnya terbatas, sebaiknya digunakan untuk tenaga medis yang berhadapan langsung dengan yang positif," kata Tito saat memberi sambutan di aula Kecamatan Depok, Kamis (13/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendagri Tito Karnavian dalam acara peluncuran gerakan 2 juta masker di Depok (dok. Kemendagri)Mendagri Tito Karnavian bersama Wali Kota Depok M Idris (Foto: dok. Kemendagri)

Dia mengatakan masker N95 diperuntukkan bagi tenaga medis karena dapat menyaring 95 persen partikel dalam pernapasan. Maka dari itu, dia menyarankan agar masyarakat umum menggunakan masker jenis lain.

Tito lalu menunjuk masker operasi (surgical mask) yang dipakai Dirjen Otonomi Daerah Akmal Malik. Dia menyebut masker tersebut juga punya kelemahan seperti N95 karena hanya bisa sekali pakai.

ADVERTISEMENT

"Itu menahan 40-60 persen partikel yang masuk, sehingga kita kampanyekan masker kain," tuturnya.

Tonton video 'Masker Apa yang Paling Efektif Tangkal Virus Corona?:

[Gambas:Video 20detik]



Tito juga bicara soal data COVID-19 di Kota Depok. Menurutnya, ada kemajuan di Depok karena yang mana ada perubahan dari zona merah menjadi zona oranye. Namun dia menyoroti jumlah tes Corona yang menurutnya masih sedikit.

"Positivity rate ada kemajuan. Entar dulu, saya mau tanya. Sampelnya berapa? 6.578. Jumlah penduduk berapa? Hampir 2 juta. (Jika) 6.578 per 2 juta ketemunya 0,03 persen. Artinya, yang di-sampling, yang diperiksa 0,03 persen, rendah sekali. Itu belum melambangkan populasi," ujarnya.

Sementara itu, Idris membeberkan data COVID-19 di Depok per 11 Agustus 2020. Dia mengatakan beberapa tempat yang sebelumnya zona merah kini sudah menjadi zona oranye.

"Status risiko skor 1,86 sebelum poin 1,71, jadi zona oranye yang sebelumnya zona merah. Angka kesembuhan semakin meningkat alhamdulillah. Angka kematian lebih rendah. Suspek dan kontak erat cenderung mengalami penurunan. Referensi kelompok yang masih produktif," ujar dia.

Halaman 2 dari 2
(jbr/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads