Harimau Jawa diyakini masih hidup meski dunia menyatakan hewan itu sudah punah. Menurut peneliti, status punah yang disematkan ke harimau Jawa justru membuat para pemburu leluasa terus membunuh si loreng.
"Yang berburu harimau Jawa masih banyak meski harimau Jawa sudah berstatus punah," kata Direktur Peduli Karnivor Jawa (PKJ) Didik Raharyono kepada detikcom, Kamis (13/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panthera tigris sondaica, demikian nama ilmiah harimau endemik Pulau Jawa, sudah dinyatakan punah. The Union for Conservation of Nature (IUCN) dalam situs resminya menjelaskan harimau Jawa sudah dinyatakan punah sejak 1970-an. Penyebab kepunahan adalah perburuan, kehilangan hutan sebagai habitat, dan kehilangan mangsa.
Harimau Jawa juga dipastikan punah lewat rapat Convention on International Trade in Endangered Species (CITES) di Florida, Amerika Serikat, pada 1996.
"Klaim punah itu menurut saya malah membuat para pemburu bebas membunuh harimau Jawa. Ini karena mereka berpikir, apa dasar hukumnya melarang berburu harimau Jawa?" kata Didik.
Nama harimau Jawa masih tercantum dalam lampiran Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 mengenai jenis-jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi, meski saat itu harimau Jawa sudah dinyatakan punah. Selanjutnya, pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018, tak ada lagi nama harimau Jawa di daftar satwa yang dilindungi.
Apakah status punah untuk harimau Jawa perlu dicabut supaya harimau Jawa bisa dilindungi dari perburuan satwa?
"Saya tidak mementingkan statusnya. Teman-teman sudah bergerak riil memantau dan melindungi. Saya lebih menaruh harapan ke warga tepian hutan serta masyarakat pegiat spiritual yang selalu melindungi dalam sunyi," kata Didik.
Didik telah menyampaikan foto yang dinyatakannya sebagai bukti bahwa harimau Jawa belum punah. Foto itu disebutnya berasal dari seorang pemburu pada September 2018. Harimau pada foto itu disebutnya ada di Jawa Tengah. Bahkan pemburu itu juga pernah membunuh seekor harimau Jawa anakan pada 2015, kumis harimau itu lantas dijadikan jimat.
![]() |
Didik juga pernah membantu peliputan Animal Planet pada 2017. Melalui kamera pendeteksi suhu pada drone yang diterbangkan di malam hari, tim Animal Planet berhasil merekam pergerakan mamalia besar di dalam hutan Permisan, Meru Betiri, Jawa Timur. Didik yakin bahwa hewan yang terekam kamera perekam suhu tubuh itu adalah harimau Jawa.
Dia juga menghimpun kesaksian-kesaksian dari ujung timur Pulau Jawa hingga ujung barat Pulau Jawa. Banyak laporan yang menyatakan harimau Jawa masih hidup.
"Bila kemudian muncul bukti-bukti keberadaan harimau Jawa, bukti itu akan dinisbikan karena opini bahwa harimau Jawa sudah punah itu begitu kuat. Bukti-bukti itu akan dikatakan sebagai harimau Sumatera atau harimau Bengal yang dilepas di Jawa," kata Didik.