Jawaban Senada Putra dan Mantu Jokowi Tepis Politik Dinasti

Round-Up

Jawaban Senada Putra dan Mantu Jokowi Tepis Politik Dinasti

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 13 Agu 2020 06:06 WIB
Gibran-Bobby
Foto: Gibran Rakabuming dan Bobby Nasution (Edi Wahyono)
Jakarta -

Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution siap berlaga di Pilkada. Putra sulung dan menantu Presiden Jokowi itu melontarkan jawaban senada soal isu politik dinasti.

Sebagaimana diketahui, Gibran maju dalam Pilwalkot Solo setelah diusung oleh PDIP. Dia pun menepis isu politik dinasti yang lekat padanya. Gibran mengaku telah membebaskan masyarakat Solo untuk memilihnya atau tidak.

"Banyak yang menanyakan masalah dinasti politik. Kalau di Solo ya, di kota saya, itu saya setiap kali bertemu dengan warga itu selalu saya jelaskan apa itu dinasti politik. Jadi saya kan ikut kontestasi, bisa menang, bisa kalah. Tidak harus diwajibkan memilih saya, bisa dipilih, bisa tidak," kata Gibran dalam webinar 'Calon Kepala Daerah Muda Bicara Politik Dedikasi, Motivasi, hingga Respons Politik Dinasti' yang diselenggarakan DPP PDIP, Jumat (24/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Gibran mengatakan ikut dalam kontestasi yang kemungkinan kalah-menangnya terbuka. Ia pun mengaku bingung jika ada yang bertanya soal politik dinasti.

"Ya saya kan ikut kontestasi, bisa menang, bisa kalah, bisa dicoblos, bisa tidak. Jadi tidak ada kewajiban untuk mencoblos saya. Ini kan kontestasi, bukan penunjukan. Jadi kalau yang namanya dinasti politik, di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung kalau orang-orang bertanya seperti itu," ujarnya.

Gibran mengatakan masyarakat Solo sudah memahami soal dinasti politik. Menurutnya, hanya segelintir orang yang selalu meributkan dinasti politik ini.

"Tapi kalau di Solo ya, di Solo itu warga-warganya, masyarakatnya sudah ngerti kok apa itu dinasti politik. Setiap kali saya blusukan, warga menerima saya dengan tangan terbuka. Jadi kalau yang masih meributkan dinasti politik, itu kan ya dari orang-orang... dan itu kita tahu orang-orangnya siapa, dan yang diributkan itu-itu saja," ujar Gibran.

Gibran mengaku terjun ke politik dan menjadi calon wali kota agar bisa membantu lebih banyak warga Solo. Ia ingin membantu warga Solo melalui kebijakan-kebijakan yang dibuatnya.

"Dan tadi sudah disampaikan Mas Dhito (calon Bupati Kediri Hanindhito Pramono) juga, Mas Dhito kan pengusaha, saya juga pengusaha. Kalau saya jadi pengusaha, yang bisa saya sentuh ya cuma pegawai saya saja. Tapi kalau saya masuk ke politik, yang bisa saya sentuh itu kalau di Solo ya 500-an ribu orang yang bisa saya sentuh melalui kebijakan-kebijakan saya," pungkasnya.

Sementara itu, bakal calon Wali Kota Medan, Bobby juga menepis isu politik dinasti terkait pencalonannya. Menantu Presiden Jokowi ini mengatakan mengikuti proses seleksi hingga mendapat rekomendasi partai menjadi cawalkot Medan.

Bobby sejauh ini telah mendapat dukungan dari NasDem, Golkar, PAN, Gerindra, dan PDIP. Pada Selasa (11/8/2020), Bobby telah menerima surat rekomendasi dukungan maju di Pilkada Medan dari PDIP, berpasangan dengan anggota DPRD Medan dari F-Gerindra, Aulia Rachman.

Setelah menerima rekomendasi, Bobby menjawab sejumlah pertanyaan soal politik dinasti yang dikaitkan dengan pencalonannya. Bobby menepis anggapan pencalonan dirinya merupakan bentuk politik dinasti.

"Kami tetap mengikuti skema seleksi yang disampaikan oleh partai. Jadi, kalau dinasti, saya rasa kami sebagai warga negara Indonesia juga berhak ikut karena kami juga memiliki hak pilih dan hak dipilih. Jadi saya rasa itu suatu kewajaran bagi saya putra Kota Medan," tutur Bobby.

Bobby mengatakan mengikuti proses seleksi sebagai bakal calon Wali Kota Medan yang digelar PDIP sejak awal. Tahapan-tahapan seleksi itu diikutinya karena PDIP, kata Bobby, tak melihat siapa yang ada di belakang seorang bakal calon kepala daerah.

"Tahapan-tahapan itu saya lakukan karena memang itu satu kewajiban yang ditetapkan PDI perjuangan tanpa ada memilih, tanpa ada melihat siapa calon-calon kepala daerah ini, yang bahasanya di belakangnya ada siapa," tutur Bobby.

Bobby-Aulia pun diprediksi bakal berhadapan dengan Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution. Sejauh ini, Akhyar telah mendapat dukungan dari Demokrat dan PKS. Dia digadang-gadang berpasangan dengan Wakil Ketua DPRD Sumut F-PKS, Salman Alfarisi.

Halaman 2 dari 2
(rdp/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads