Strategi Kemnaker Hadapi Otomatisasi Industri & Dampak COVID-19

Strategi Kemnaker Hadapi Otomatisasi Industri & Dampak COVID-19

Inkana Putri - detikNews
Rabu, 12 Agu 2020 21:59 WIB
Menaker Ida Fauziyah
Foto: Dok Kemnaker
Jakarta -

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memaparkan strategi dalam menghadapi transformasi ketenagakerjaan akibat Revolusi Industri 4.0 dan dampak pandemi COVID-19. Menurutnya, strategi diperlukan untuk mengimbangi perubahan dunia ketenagakerjaan yang cepat karena proses otomatisasi industri dan dampak pandemi COVID-19.

Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional (Rakerkornas) Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Tahun 2020 yang digelar virtual di Jakarta.

"Kemnaker telah menyiapkan strategi untuk tetap bisa berperan dalam proses link and match pasar kerja melalui pelatihan vokasi yang dilakukan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (12/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun strategi tersebut meliputi analisis dinamika permintaan dan penawaran di sektor ketenagakerjaan akibat pandemi COVID-19 dan persiapan kompetensi-kompetensi baru melalui pelatihan kerja dengan kebijakan triple skilling.

Ida juga menjelaskan strategi lainnya yang akan dilakukan yakni pengoptimalan proses pemagangan untuk menambah pengalaman kerja, serta peningkatan soft skill dan produktivitas pekerja.

ADVERTISEMENT

"Kementerian juga siap melakukan re-design kurikulum dan metode dengan pendekatan human digital skills ditambah metode blended training," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ida menambahkan strategi lainnya yakni pengoptimalan proses kolaborasi antara dunia industri, lembaga diklat, Kadin/APINDO, dan asosiasi. Hal ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan kompetensi.

Dalam rapat tersebut, Ida juga meminta agar pengusaha melakukan tiga hal dalam menghadapi transformasi ketenagakerjaan akibat Revolusi Industri 4.0 dan dampak pandemi COVID-19.

Pertama, Ida meminta APINDO untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan pengangguran. Kedua, mendorong pengusaha Indonesia agar dapat mengupayakan pencegahan PHK. Ketiga, mendorong pengusaha Indonesia agar dapat menjadi role model dalam hal kepatuhan terhadap norma ketenagakerjaan.

Menurutnya kolaborasi dan sinergi antara Kemnaker dengan APINDO penting bagi pembangunan ketenagakerjaan, terutama dalam penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan pengangguran.

"Semoga kedepannya, kerja sama ini dapat terus berjalan dengan baik dan optimal, menciptakan sebuah simbiosis mutualisme yang akan membantu mensejahterakan para pekerja di Indonesia," katanya.

Terkait hal ini, Ida mengatakan pemerintah juga terus melakukan berbagai langkah perbaikan regulasi di bidang ketenagakerjaan guna memudahkan pelaku usaha, melindungi pekerja, dan menjawab tantangan ketenagakerjaan yang semakin kompleks. Salah satunya melalui pembuatan RUU Cipta Kerja yang telah melalui tahap pembahasan tripartite yang juga melibatkan APINDO.

"Pemerintah juga terus berupaya untuk menambah jaminan sosial bagi pekerja dan mengedepankan proses dialog sosial dalam menyelesaikan perselisihan di bidang ketenagakerjaan," pungkasnya.

(prf/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads