Isu politik dinasti keluarga Presiden Jokowi semakin kuat usai putra dan menantunya maju dalam pilkada. Pengamat menilai apa yang terjadi memang sudah masuk kategori politik dinasti.
Namun politik dinasti ini dinilai dipaksakan karena keduanya tak memiliki latar belakang politik dan secara tiba-tiba maju dalam Pilkada 2020. Tanpa melihat kualitas yang dicalonkan.
"Boleh dikatakan itu masuk kategori politik dinasti. Karena yang didorong dari keluarga sendiri. Apalagi anak kandung dan anak mantu," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, ketika dihubungi, Rabu (12/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dinasti politik di negara lain pun ada. Namun dinasti politik di Indonesia terlalu dipaksakan. Tak melihat kualitas yang dicalonkan. Kita tahu, Gibran dan Bobby tak pernah aktif di partai politik. Tak pernah berkeringat dan berdarah-darah di partai politik. Tak punya pengalaman pemerintahan, dipaksakan untuk jadi wali kota di daerah masing-masing," lanjut Ujang.
Baca juga: 2 Anak-Mantu Jokowi Jadi Jagoan Megawati |
Ujang pun menyinggung, ucapan Jokowi yang pernah bilang keluarganya tak berminat di dunia politik. Namun saat ini keduanya maju pada saat Jokowi tengah menjabat presiden.
"Dan Jokowi dulu pernah berkata, keluarganya tak berminat di politik. Tapi itulah politik. Mungkin karena sedang memiliki jabatan dan kekuasaan, pada akhirnya mendorong anak dan mantunya menjadi kepala daerah," ujarnya.
Tonton video 'Zulhas Tegaskan PAN Dukung Anak dan Menantu Jokowi':
Terkait peluang Gibran dan Bobby, Ujang menilai keduanya bisa menang. Partai pendukung Jokowi akan mengupayakan kemenangan keduanya. Ujang menyebut Jokowi memiliki kekuatan full sebagai presiden.
"Gibran akan menang mudah. Bahkan bisa lawan kotak kosong. Bobby juga ujungnya menang. Karena keduanya keluarga presiden, tentu akan diupayakan menang. Ini soal harga diri presiden, soal harga diri keluarga Jokowi, harga diri RI-1. Jadi akan menang keduanya," katanya.
"Karena Presiden punya kekuatan full untuk bisa menangkan keduanya. Punya power, punya hukum, uang, jaringan, birokrasi, dan lain-lain untuk bisa memenangkan keduanya," imbuh Ujang.
Diketahui, saat ini Gibran Rakabuming Raka maju dalam Pilwalkot Solo, sedangkan Bobby Nasution maju dalam Pilwalkot Medan. Keduanya pun mendapat restu dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.