Drama Prank Mama Muda demi Tak Dicerai Suami Tercinta

Round-Up

Drama Prank Mama Muda demi Tak Dicerai Suami Tercinta

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Senin, 10 Agu 2020 21:04 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Ilustrasi (Fuad Hashim/detikcom)
Jakarta -

Mama muda (mahmud) Cahaya Anggun bersama putrinya (4) dengan wajah luka-luka melapor ke polisi bahwa dirinya jadi korban perampokan dan penganiayaan sopir. Kedok perempuan 26 tahun itu akhirnya terbongkar.

Aksi nekat Anggun itu diungkap oleh Kapolres Luwu Timur AKBP Indratmoko. Peristiwa ini berawal saat Anggun melapor ke polisi dan mengaku telah dirampok dan dianiaya sopir angkot antardaerah di Kecamatan Malili, Luwu Timur, pada Sabtu, 8 Agustus 2020.

Peristiwa perampokan disebut terjadi pada Sabtu (8/8) sekitar pukul 13.30 Wita. Saat dalam perjalanan, kata Indratmoko, sopir tiba-tiba memberhentikan mobil, lalu menganiaya dan merampok korban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Indratmoko, pelaku yang disebut seorang diri itu menguras harta korban dan meninggalkan korban di tepi jalan.

"Habis itu terlapor merampas dompet dan mengambil uang Rp 8 juta, 2 kartu ATM BRI berisi Rp 400 ribu, dan 2 kartu KIS," ujar Indratmoko.

ADVERTISEMENT

Polisi kemudian turun tangan menindaklanjuti laporan Anggun. "Korbannya sudah melapor (soal perampokan) itu, sedang kita proses," kata dia.

Polisi juga telah mengambil hasil visum sebagai bukti penganiayaan terhadap korban, termasuk memeriksa keterangan korban. Usut punya usut, kasus ini memiliki banyak kejanggalan setelah diselidiki polisi.

Saat didalami lebih lanjut, Anggun akhirnya mengakui telah merekayasa perampokan itu. "Ngaku dirampok ternyata prank, tidak benar adanya kasus perampokan itu," kata Indratmoko.

Aksi penganiayaan dan perampokan yang direkayasa Cahaya itu terungkap setelah polisi datang ke lokasi kejadian. Tak ada fakta penyelidikan yang menguatkan laporan Anggun.

"Hasil olah TKP nggak sinkron dengan keterangan korban. TKP ramai pada jam kejadian, saksi-saksi ditanya nggak ada yang lihat ada kejadian," beber Indratmoko.

Selain tak ada saksi yang menguatkan, korban alias pelapor tak konsisten saat memberikan keterangan kepada penyidik.

"Keterangan korban juga berubah-ubah. DD, mobil diduga pelaku, juga tidak terdata di Samsat," katanya.

Lebih lanjut Indratmoko menyebut luka itu sengaja dibuat pelapor demi meyakinkan polisi.

"(Bibir) dia pukul sendiri, terus lehernya dia cakar sendiri," katanya.

Indratmoko mengatakan Anggun nekat merekayasa dirinya sebagai korban penganiayaan dan perampokan karena ingin mencari perhatian suaminya. Suaminya hendak menggugat cerai Anggun.

"Motifnya bikin laporan palsu, dia ada masalah dengan suaminya. Cari perhatian supaya dikasihani oleh suaminya dan tidak jadi dicerai," terang Indratmoko.

Halaman 2 dari 2
(aan/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads