Sebanyak 3 peserta kegiatan doa menjelang pernikahan yang digelar satu keluarga etnis Arab di Solo menjadi korban penyerangan sekelompok orang. PKS memastikan yang diserang bukanlah keluarga Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Aljufri.
Untuk diketahui, video penyerangan itu beredar luas dan menunjukkan massa berteriak-teriak di depan rumah almarhum Assegaf bin Jufri. Mereka meminta kegiatan rangkaian acara pernikahan itu dibubarkan.
"Bukan keluarga Ustaz Salim Segaf Aljufri. Sama fam (nama keluarga) saja," kata Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera saat dikonfirmasi, Senin (10/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mardani mengatakan soal keluarga Salim Segaf bukan korban penyerangan itu sudah dikonfirmasi oleh DPP PKS. Mardani menyebut Salim Segaf bersama keluarganya saat ini dalam kondisi aman.
"Sudah dapat penjelasan dari DPP PKS. Beliau (Salim Segaf Aljufri) dan keluarga aman alhamdulillah," ujarnya.
Mardani pun meminta semua pihak menjaga ketertiban. Ia juga mendukung kepolisian di Solo menegakkan hukum di wilayah hukum mereka.
"PKS mendoakan semua pihak menjaga ketertiban dan suasana damai. Mendukung aparat untuk membangun Solo yang damai dan penegakan hukum yang bijak," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, peristiwa bermula saat kelompok massa mendapatkan informasi ada kegiatan terlarang di lokasi kejadian, Mertodranan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (8/8) sekitar waktu magrib. Kelompok itu berusaha membubarkan acara yang ternyata adalah doa bersama rangkaian acara menjelang pernikahan.
Penyerangan itu melukai 3 orang peserta kegiatan doa jelang pernikahan yang digelar satu keluarga etnis Arab di Solo. Sejumlah mobil pun dirusak.
"Tadi malam mendapat informasi soal adanya kelompok intoleransi yang menggeruduk rumah salah satu warga di situ. Itu karena adanya salah satu kegiatan yang dianggap mereka tidak sesuai," kata Kapolresta Solo Kombes Andy Rifai di Mapolresta Solo, Manahan, Solo, Minggu (9/8).
(azr/imk)