Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu menerapkan sistem belanja sembako melalui pedagang keliling. Sistem ini diterapkan setelah munculnya klaster penyebaran COVID-19 di pasar.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan program yang dinamakan belanja sayur sembako dari rumah ajo (Berijo) ini dilakukan dalam rangka tata kehidupan baru atau new normal. Program ini dibuat untuk mengurangi kerumunan orang di pasar sehingga bisa meredam laju penyebaran COVID-19.
"Semoga dengan adanya program Berijo ini dapat menghindari penularan COVID-19 dan transaksi hanya dilakukan secara nontunai, karena transaksi menggunakan uang tunai sangat rentan akan penularan," ujar Rohidin Mersyah saat dikonfirmasi, Selasa (4/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transaksi dijalankan dengan metode nontunai. Selain membeli sayuran, warga juga bisa membeli pulsa seluler dan pulsa listrik.
Rohidin mengatakan program ini bisa ditiru di kota/kabupaten di Bengkulu. Dia meminta agar pelaku usaha di bidang sembako untuk didata.
"Memang masih banyak warga yang belum terbiasa dengan belanja non tunai ini, namun kalau mulai diterapkan dalam kehidupan sehari-hari akan berdampak positif," jelas Rohidin.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UKM Bengkulu, Edriwan, mengatakan langkah ini dilakukan dalam mulai beradaptasi pada tatanan kehidupan baru. Dia mengatakan program ini juga untuk membudayakan masyarakat untuk mulai beralih pada pembayaran nontunai.
"Selain membeli sayuran atau kebutuhan pokok, warga juga bisa membeli pulsa dan token listrik, dengan mode tukang sayur keliling ini warga akan dengan mudah mendapatkan kebutuhan mereka," kata Edriwan.
Edriwan mengatakan dari data sementara, ada 70 pedagang sayur keliling yang telah ikut program Berijo. Bahkan Dinas Koperasi juga memberikan 70 boks sayur secara gratis pada pedagang sayur keliling yang ada di Kota Bengkulu.
"Kita berharap program ini diminati banyak warga yang menggunakan program ini, dan kita akan membagi zonasi jelajah para pedagang sayur keliling ini, agar mendapatkan pelayanan yang merata bagi warga yang tidak perlu belanja ke pasar," ujarnya.
(jbr/jbr)