Jawab PKS, NasDem: Jokowi Tak Umbar Kemarahan, Harus Pimpin Lebih Garang

Jawab PKS, NasDem: Jokowi Tak Umbar Kemarahan, Harus Pimpin Lebih Garang

Mochamad Zhacky - detikNews
Selasa, 04 Agu 2020 11:45 WIB
Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Ali
Waketum NasDem Ahmad M. Ali (Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Partai NasDem berbeda pandangan dengan PKS yang mengkritik sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kembali memarahi para menterinya. Sebab, menurut NasDem, Jokowi justru harus lebih garang dalam memimpin penanganan pandemi virus Corona (COVID-19) di Tanah Air.

"Jokowi tentunya sadar betul bahwa menghadapi situasi pandemi ini orang harus mempunyai cara pandang yang berbeda dengan keadaan normal, dan tentunya Pak Jokowi tidak akan pernah berhenti untuk menyampaikan, mengingatkan, memarahi pembantunya," kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan Selasa (4/8/2020).

Menurut Ali, kemarahan Jokowi perlu ditunjukkan agar para menteri bekerja lebih keras. Selain itu, masyarakat bisa memberikan penilaian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa (kemarahan) harus disampaikan? Ini supaya masyarakat ikut memberikan pengawasan, ikut mendorong terhadap menteri ini, para pembantu ini," ujarnya.

Ali menilai Jokowi bukan mengumbar kemarahan. Anggota DPR RI itu menegaskan bahwa dalam situasi pandemi seperti saat ini, Jokowi tidak bisa bekerja senyap.

ADVERTISEMENT

"Jadi, bukan mengumbar (kemarahan), tapi itu adalah keharusan, harus dia melakukan itu terus-menerus, terus-menerus diingatkan, sampai pada titik kemudian ritme kerjanya setara," sebut Ali.

"Jadi, Pak Jokowi dalam suasana tidak normal ini tidak bisa bekerja senyap. Dia harus bekerja terbuka. Dia harus memimpin dalam situasi lebih garang lagi," sambung dia.

Seperti diketahui, Jokowi menilai kementerian hingga lembaga masih terjebak pekerjaan harian sehingga tidak tahu prioritas. Jokowi mengatakan kementerian dan lembaga di Indonesia belum bisa menentukan prioritas dalam penanganan COVID-19.

"Kementerian-kementerian, lembaga-lembaga ini aura krisisnya belum betul-betul belum... ya belum, masih sekali lagi kejebak pada pekerjaan harian," kata Jokowi saat membuka 'Rapat Terbatas Penanganan covid19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional' yang disiarkan Sekretariat Presiden, Senin (3/8).

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai ada hal tidak wajar dalam pernyataan Presiden Jokowi yang kembali menyoroti kinerja kementerian hingga lembaga. Mardani menyebut kementerian-lembaga tersebut menunjukkan ketidakmampuan mengendalikan COVID-19 di Tanah Air.

"Marah sekali wajar, marah berkali-kali tidak wajar dan menunjukkan ketidakmampuan. Ini pesan buruk bagi publik," kata Mardani kepada wartawan, Senin (3/8).

Halaman 3 dari 2
(zak/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads