Komisi IX DPR Minta Anji-Hadi Pranoto Minta Maaf ke Publik!

Komisi IX DPR Minta Anji-Hadi Pranoto Minta Maaf ke Publik!

Farih Maulana Sidik - detikNews
Selasa, 04 Agu 2020 08:53 WIB
Hadi Pranoto dan Anji
Foto: Instagram @duniamanji
Jakarta -

Musisi Anji dan Hadi Pranoto membuat heboh karena video klaim penemuan 'obat COVID-19' dalam tayangan YouTube Dunia Manji. Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengimbau Anji dan Hadi Pranoto meminta maaf kepada publik terkait video klaimnya itu yang dinilai sejumlah pihak hoax.

"Kepada para pembuat video diminta untuk segera memberikan klarifikasi. Klarifikasi menjadi sangat penting agar jelas duduk persoalan yang sebenarnya. Selain itu, mereka juga harus meminta maaf kepada masyarakat luas," kata Saleh kepada wartawan, Senin (3/8/2020).

Dia menyebut setiap orang harus bertanggung jawab terhadap setiap informasi yang disampaikannya ke publik. Apalagi, kata dia, informasi tersebut berkenaan dengan kepentingan masyarakat luas, termasuk informasi soal COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"COVID-19 ini jelas-jelas telah meresahkan banyak orang. Berita soal COVID-19 tidak bisa dijadikan guyonan. Apalagi hanya untuk sekadar mencari sensasi dan perhatian publik," ucap Saleh.

Tonton video 'Anji dan Hadi Pranoto Resmi Dipolisikan Terkait Video Obat Corona':

ADVERTISEMENT

[Gambas:Video 20detik]



Saleh mengatakan, sejak Corona merebak di Tanah Air, pemerintah telah melakukan upaya untuk menghadangnya. Menurutnya, walau sekarang kasus positif terus meningkat, bukan berarti upaya pemerintah itu dianggap sia-sia.

"Karena itu, setiap orang sudah semestinya ikut mendukung upaya pemerintah tersebut. Bukan malah menyebarkan berita dan informasi yang tidak benar dan cenderung menyesatkan publik," katanya.

"Saya tidak tahu apa motif di balik video tersebut. Bisa saja hanya mau cari popularitas sesaat. Memanfaatkan kegelisahan masyarakat, lalu tampil dengan video yang seakan memberikan solusi," sambungnya.

Terkait adanya pihak yang melaporkan Anji dan Hadi Pranoto ke polisi, Saleh menilai itu suatu hal yang wajar. Dia menilai jika ada hal-hal yang dianggap melanggar hukum, tentu harus diproses sesuai aturan yang ada.

"Kalau polisi nanti melihat ada yang salah, tentu para pembuat video bisa dipanggil dan diperiksa. Di sana nanti akan ketahuan apa motif sebenarnya. Ini perlu sebagai pembelajaran agar tidak ada orang yang bermain-main dalam situasi darurat seperti sekarang ini," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(fas/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads