Dia juga sempat kebingungan untuk memberitahu orang tua. Sukartayasa mengaku orang tua sempat stres. Tapi akhirnya pernikahan mereka dapat izin dengan syarat harus mengikuti adat Bali.
Baca juga: Duda di Bali Nikahi Dua Wanita Sekaligus |
Sukartayasa lalu menikahi atau mengikat kedua istrinya tidak dalam satu waktu. Namun, pesta pernikahan dilangsungkan bersama pada Kamis (30/7).
![]() |
"Kalau bisa jangan satu hari berduaan, itu nggak boleh artinya, akhirnya saya pisahin dalam waktu 6 hari ngambilnya tapi upacaranya (pesta pernikahannya) sekalian gitu ngambil ke rumah ceweknya nggak satu hari. Kalau pernikahannya sudah lupa saya sudah lama," jelasnya.
Menikahi dua gadis sekaligus di masa pandemi, apa pekerjaan Sukartayasa?
Sukartayasa mengaku bekerja sebagai sales kartu perdana salah satu provider telekomunikasi selama 10 tahun. Selain menjadi sales, dia memiliki counter HP yang saat ini dijaga oleh istrinya.
"Ya (punya) counter, Pucak Cell. Tiang (saya) kerja di Indosat, kerjaannya sales, sales operator Indosat," ungkap Sukartayasa.
![]() |
Sukartayasa mengaku pekerjaannya cukup untuk menafkahi kedua istrinya itu. Ia menambahkan dirinya tidak keberatan meski istrinya pun bekerja.
"Masalah nafkahnya itu, saya kan sama-sama kerja untuk cuman uang makan beli lauknya aja, dia udah sama-sama kerja, udah sama-sama menghasilkan, ndak pernah ia minta uang kecuali dia membeli pakaian, baru mereka minta. Astungkara sampai hari ini juga sudah baik-baik saja dan kedua orang tuanya sudah menyetujui pernikahan kami," jelas Sukartayasa.
Dia juga bercerita masa-masa awal pernikahannya. Sukartayasa mengaku sempat sekamar dengan kedua istrinya selama 3 bulan karena merasa kasihan kepada sang istri. Namun saat ini dia telah memisahkan istrinya di kamar berbeda dalam satu rumah. Dia juga membagi waktu untuk tidur bersama sang istri.
"Iya, baru hari pertamanya saya tinggal sekamar bertiga terus akhirnya lama-lama kamarnya saya pisah baru jadwalin tidurnya gitu. Tiga bulanan (sekamar)," kata Sukartayasa.
(jbr/zak)