Polisi telah menyita akun Youtube Edo putra Official milik Edo Putra, pelaku prank 'daging kurban sampah' di Sumatera Selatan (Sumsel). Polisi mengatakan akan mempelajari ada atau tidaknya unsur pidana pada konten-konten lainnya di akun tersebut.
"Kami lihat semua, akunnya sudah kami sita. Bisa saja nanti berkembang terhadap konten yang lain yang mungkin ada unsur," tegas Kapolrestabes Palembang Kombes Anom Setyadji di Palembang, Senin (3/8/2020).
Edo Putra dan rekannya, Diky Firdaus kini resmi berstatus tersangka di Polrestabes Palembang. Keduanya dijerat Pasal 14 Ayat (1) dan (2) UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dan/atau Pasal 27 ayat (1) jo Pasal 45 ayat 1 UU RI Nomor 19 Tahun 2016 atas Perubahan UU RI Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ancaman pidana penjara setinggi-tingginya 10 tahun," tegas Anom lagi.
Anom mengatakan Edo dan Diky Firdaus ditangkap pada Sabtu (1/8) pukul 19.00 WIB di Banyuasin. Video prank itu diunggah ke akun YouTube pada Jumat (31/7), bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha.
![]() |
"Dari perkara ini, beberapa barang bukti sudah disita, HP alat untuk menyebarkan dan membuat kontennya, beberapa akun, baik e-mail, medsos, dan YouTube, pakaian yang digunakan tersangka pada saat membuat konten itu," ujarnya.
Anom menyesalkan sebagian masyarakat, termasuk kedua tersangka tak bijak menggunakan media sosial, di mana ingin terkenal dengan cara-cara tak terpuji.
Ini harus disesalkan, jadi ada sebagian masyarakat kita belum bijak menggunakan medsos dan cari keuntungan dengan cara prank untuk peroleh subscribers yang banyak, ini kami sesalkan dengan cara-cara kurang terpuji," ucap Anom.
Anom juga menjelaskan pelaku menyebut jika subscribernya mencapai 10 ribu, maka dirinya akan membuat konten video memakan bulu kemaluannya.
"Saat diterima serta dibuka ternyata kantong plastik itu berisi sampah. Dan di akhir video, pelaku menyebutkan 'apabila 10 ribu subscribers, saya makan j****t," terang Anom.
Anom mengungkapkan salah satu korban merupakan ibu kandung Edo, sedangkan satu korban lain ibu angkat temannya. Video prank itu disebut setting-an.
"Iya kami sudah bilang dalam pembuatan konten itu antara salah satu tersangka dengan beberapa orang yang terlibat di situ itu adalah orang tua kandungnya, ibu angkatnya. Sudah kami periksa yang bersangkutan. Intinya setting-an," ungkap Anom.
Gegara konten berjudul 'PRANK BAGI BAGI DAGING KE EMAK-EMAK ISINYA SAMPAH' itu, Edo dan Diky sekarang resmi ditahan oleh polisi.
Sementara itu pihak keluarga Edo berharap kasus ini tak berlanjut ke meja hijau. Mereka berharap Edo dibebaskan.
"Minta solusi yang terbaik, mana yang bisa, termasuk jadi pelajaran untuk dia ke depan. Bagaimana solusi dari pihak yang berwenang. Inginnya sih dia ini lepaskan," kata paman Edo, Makmun.
![]() |
Dia mengaku kurang memahami persoalan isi konten YouTube keponakannya. Menurutnya, keponakannya baru sekitar 2 bulan menjadi YouTuber.
"Pernah cerita namun kita nggak paham masalah itu," ucapnya.
Makmun bercerita keponakannya juga pernah membuat konten prank amplop THR kosong. Makmum mengatakan Edo pernah dinasehati keluarganya konten di channel YouTube-nya sebelum heboh video prank daging kurban isi sampah.
"Pernah sekali (dinasihati), itu masalah kemarin itu. Masalah THR kosong itu kan," tutur Makmun.
Namun, dia mengatakan pembuatan konten untuk YouTube Edo tidak dilakukan di bawah pengawasan keluarga. Makmun berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi keponakannya.
"(Harapannya) jadi pelajaran untuk dia ke depan," ujarnya.
Selain itu, Makmun menyebut korban dalam video prank daging kurban isi sampah itu adalah ibu kandung Edo. Menurutnya, video itu merupakan setting-an keponakannya.
"Benar, orang tua dia. Orang tua kandungnya. Setting-an untuk kepentingan konten," ucap Makmun.
Edo Putra sendiri mengaku konten prank daging kurban sampah itu merupakan idenya. Ditanyai apakah aksinya ini terinspirasi dari Youtuber Ferdian Paleka, Edo tak menjawab.
"(Ide) Dari saya sendiri. Nggak ada (referensi). Sudah tahu (Ferdian Paleka ditangkap karena prank sampah)," kata Edo saat dihadirkan dalam konferensi pers kasus di Mapolresta Palembang.
Edo mengaku menyesal dengan ulahnya. Dia berjanji tidak akan mengulangi lagi.
![]() |
"Aku sangat menyesal dengan perbuatan ini. Aku janji ke depannya bakal bikin konten yang lebih positif lagi dan bijak," sambung dia.
Edo juga mengakui salah seorang wanita yang jadi korban merupakan ibu kandungnya. Edo menyampaikan ibunya sempat menolak ide Edo untuk membuat konten prank.
"(Ibu sebelumnya) menolak," imbuh dia.
Menurut Edo, awalnya konten-konten YouTubenya terkait berita. Namun ada dua konten terakhir yang terkait, yakni daging kurban isi sampah dan THR kosong.
"Itu lah yang saya sesali, Pak," katanya saat ditanya alasan membuat konten prank sampah.