Video Klaim Hadi Pranoto soal 'Obat COVID-19' Hilang dari Youtube Anji

Video Klaim Hadi Pranoto soal 'Obat COVID-19' Hilang dari Youtube Anji

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 02 Agu 2020 22:50 WIB
Kiev, Ukraine - June 5, 2014: Brand new Apple iPhone 5S with YouTube application service on the screen lying on a desk with headphones. YouTube is the worlds most popular online video-sharing website that founded in February 14, 2005
Ilustrasi YouTube (Foto: iStock)
Jakarta -

Video percakapan musisi Anji dengan seseorang bernama Hadi Pranoto yang mengaku sebagai profesor mikrobiologi 'hilang' dari YouTube. Sebelumnya, video itu ramai dibicarakan netizen hingga disorot IDI dan Satgas COVID-19.

Dilihat detikcom, Minggu (2/8/2020) sekitar pukul 22.17 WIB, video wawancara Anji dengan Hadi Pranoto tak ada lagi di akun YouTube dunia MANJI. Video terakhir dalam unggahan akun itu berjudul 'Konser di Masa Pandemi, Jadinya Begini!! With Dino Hamis yang diunggah satu hari yang lalu.

Sementara video lainnya memperlihatkan unggahan Anji dua minggu yang lalu. Video itu berjudul 'Adu Ide, Glen Victo & Elmatu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadi Pranoto tampil dalam video di channel YouTube Anji yang berjudul 'BISA KEMBALI NORMAL❓OBAT COVID 19 SUDAH DITEMUKAN !! (Part 1)' dengan gelar 'profesor ahli mikrobiologi' disematkan di depan namanya. Hadi mengklaim dirinya telah menemukan antibodi COVID-19 sebagai 'obat' yang bisa menyembuhkan dan mencegah COVID-19.

Hadi juga mengatakan swab test untuk virus Corona bisa seharga Rp 10-20 ribu. Dalam video itu, Anji juga menyapa Hadi Pranoto sebagai 'dok'.

ADVERTISEMENT

Saat dihubungi, Hadi Pranoto menyebut 'antibodi COVID-19' yang ditemukannya sebagai herbal padahal sebelumnya dalam video dia menyebutnya sebagai obat. Hadi juga meluruskan bahwa dia bukan dokter namun dia tidak menyebutkan dari mana gelar profesornya didapatkan.

Klaim-klaim Hadi Pranoto itu mendapat respon dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) hingga Satgas COVID-19. Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito meminta agar masyarakat tidak mudah percaya terhadap sesuatu yang belum dibuktikan kebenarannya. Dia juga meminta agar Hadi Pranoto ditelusuri apakah profesor atau peneliti.

"Mengenai siapa Saudara Hadi Pranoto, silakan ditelusuri apakah yang bersangkutan adalah seorang profesor atau peneliti (dari institusi perguruan tinggi/riset mana) seperti yang sedang beredar saat ini. Jangan cepat percaya pada pemberitaan dan jangan cepat membagi berita yang isinya diragukan kebenarannya," kata Wiku saat dihubungi, Minggu (2/8).

Kepada tokoh masyarakat Wiku juga meminta agar senantiasa berhati-hati untuk menyebarkan informasi soal Corona. Dia meminta agar mengecek kebenarannya.

"Untuk figur publik dan tokoh masyarakat agar selalu berhati-hati terhadap sumber berita/referensi sebelum menyebarkan pada publik. Silakan check dan recheck pada sumber yang benar dan ahlinya," ujar Wiku.

Sementara itu, IDI meminta Anji untuk bertanggung jawab. IDI juga mempertanyakan profesi Hadi Pranoto.

"Ya namanya pembohongan, kan penipuan masyarakat. Dan itu sangat berbahaya sekali. Kalau menyebar luas begitu gimana? Termasuk Anji-nya juga harus mempertanggungjawabkan, declare aja dia profesor dari mana, keahliannya apa, gitu lho," kata Wakil Ketua Umum PB IDI, dr. Slamet Budiarto, saat dihubungi detikcom, Minggu (2/8).

"Kan artinya itu pembohongan kepada masyarakat, dan itu bisa dipidana ya. Si artis Anji itu harus bisa membuka dia kerja di mana, profesornya di mana, kan nggak jelas. Dicari nggak ada dan penegak hukum harus turun tangan," sambungnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads