Wakil Ketua MPR Puji Keberagaman Masyarakat Flores

Wakil Ketua MPR Puji Keberagaman Masyarakat Flores

Faidah Umu Sofuroh - detikNews
Jumat, 31 Jul 2020 10:04 WIB
MPR RI
Foto: Dok. MPR RI
Jakarta -

Ratusan masyarakat Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, berkumpul di aula pertemuan salah satu hotel untuk mengikuti Sosialisasi 4 Pilar MPR. Meskipun masuk dalam zona hijau, tapi acara itu tetap diterapkan protokol kesehatan.

Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid yang hadir dalam acara tersebut mengatakan ini pertama kalinya ia berkunjung ke Nagekeo. Ia bersama rombongan datang ke kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Ngada ini merupakan bagian dari rangkaian perjalanan di Pulau Flores.

"Saya bersyukur bisa ke sini. Saya mengawali perjalanan di Kabupaten Ende dan berakhir di Labuan Bajo," tutur pria yang akrab disapa Gus Jazil itu dalam keterangannya, Jumat (31/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di hadapan peserta sosialisasi, politisi PKB itu menyebut Pulau Flores sangat luar biasa. Ia pun bercerita, dahulu, di saat menjalani masa pengasingan, Bung Karno merenung dan menemukan Pancasila di Ende. Menurutnya, nilai-nilai Pancasila sudah diterapkan oleh masyarakat di Pulau Flores. Hal itu tercermin dari penerapan nilai-nilai luhur bangsa yang membuat keberagaman dan perbedaan yang ada di Flores tidak menjadi faktor konflik.

"Perbedaan dan keberagaman justru menjadi penguat di masyarakat. Saya melihat kekuatan masyarakat Flores adalah mampu menjadikan perbedaan dan keragaman sebagai pengikat. Hal demikian disebut sebagai inti dari 4 Pilar," katanya.

ADVERTISEMENT

Mensosialisasikan 4 Pilar dikatakan merupakan amanat yang wajib dilakukan oleh anggota MPR berdasarkan UU MD3. Ia juga mengatakan sebutan 4 Pilar di organisasi NU kerap dilafalkan dengan Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika, dan UUD NRI Tahun 1945 atau disingkat PBNU. Untuk itulah Sosialisasi 4 Pilar ini perlu dilakukan untuk memperkuat PBNU.

"Bangsa Indonesia lestari kalau PBNU kuat. Kalau PBNU lemah, maka kondisi bangsa ini sebaliknya," tukasnya.

Ia juga menyampaikan masyarakat harus bangga menjadi bangsa Indonesia. Menurutnya, kebanggaan perlu disyukuri sebab banyak negara belajar toleransi kepada bangsa Indonesia. Afghanistan, misalnya, pernah belajar soal toleransi di Indonesia. Padahal menurut Jazilul, Indonesia terdiri dari ribuan pulau, beragam agama, bahasa, dan budaya.

"Soal toleransi, kita menjadi rujukan bangsa lain. Kekayaan dan keberagaman menjadi perekat," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Jazilul juga menyampaikan fungsi dan tugas kedudukan MPR. Ia menjelaskan kepada peserta sosialisasi, MPR di masa lalu dan masa saat ini berbeda. Di masa lalu, MPR merupakan lembaga tertinggi. Presiden pada masa itu adalah mandataris MPR.

Adanya reformasi membuat MPR tak seperti dulu. MPR menjadi lembaga negara setara dengan Presiden, DPR, MK, DPD, MK, KY, BPK, dan MA. Meski demikian MPR mempunyai tugas mengubah UUD. Seperti yang terjadi saat ini, lanjutnya, ketika ada wacana melakukan amandemen terbatas, pimpinan MPR melakukan kunjungan ke berbagai ormas keagamaan untuk meminta masukan soal wacana amandemen terbatas.

Dalam kesempatan yang sama, Anggota MPR Fraksi PKB Dipo Nusantara Pua Upa menyebut 4 Pilar sudah final. Sama seperti yang dikatakan Jazilul, masyarakat Nusa Tenggara Timur sudah melaksanakan nlai-nilai Pancasila. Hal demikian bisa dilihat dalam kehidupan keseharian. Saat pesta adat dan budaya, misalnya, masyarakat yang beragam agama bisa melakukan bersama dengan membagi tugas masing-masing.

"Hal demikian yang perlu dilestarikan," tegasnya.

Hadir pula dalam acara tersebut, Bupati Kabupaten Nagekeo Johanes Don Bosco, Anggota DPRD dari kabupaten yang ada di Pulau Flores, Kepala Dinas Pemerintahan Nagekeo, Pemuda Ansor, Pemuda Katolik, dan dari kalangan lainnya.

Tonton video 'Panduan WHO agar Aman dari COVID-19 saat Idul Adha':

[Gambas:Video 20detik]



(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads