Curhat Guru di Bogor ke Nadiem, Kerja Hampir 24 Jam hingga Ponsel Nge-hang

Curhat Guru di Bogor ke Nadiem, Kerja Hampir 24 Jam hingga Ponsel Nge-hang

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Kamis, 30 Jul 2020 19:32 WIB
Mendikbud Nadiem saat dicurhati kendala PJJ oleh guru SMP di Bogor
Mendikbud Nadiem saat mendengarkan curhat terkait kendala PJJ oleh guru SMP di Bogor. (Rahel/detikcom)
Bogor -

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mendengar curhat para guru terkait pembelajaran jarak jauh (PJJ). Seorang guru di SMP Al-Ghazaly, Bogor, mengaku mengalami kendala ponselnya sering hang.

Guru Seni Budaya Keterampilan SMP Al-Ghazaly Bogor, Siti Sadiyah, menceritakan sering merasa panik saat ponsel mengalami gangguan. Dia khawatir tugas-tugas siswa yang ada di ponselnya hilang sebelum dinilai.

"Karena SBK itu ada menyanyi dan segala macam, kadang memang ditugaskan untuk menyampaikan melalui penugasan yang harus menggunakan video itu. Kendalanya itu di HP saya sendiri itu menjadi nge-hang. Karena kebetulan juga HP-nya itu HP dari masa lalu," kata Siti di SMP Al-Ghazaly, Jalan Cempaka, Kebon Kelapa, Kota Bogor Tengah, Bogor, Kamis (30/7/2020)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi ketika (HP) hang itu, saya panik. Paniknya itu, 'Aduh, hilang nggak nih data anak', karena anak juga mengumpulkan," sambungnya.

Lebih lanjut guru Bahasa Inggris SMP Al-Ghazaly, Bogor, Ira Nurandi, merasa jam kerjanya selama PJJ hampir 24 jam. Menurut Ira, beberapa siswanya ada yang mengirimkan tugas malam hari karena menggunakan paket internet tengah malam.

ADVERTISEMENT

"Jujur, jam kerja kami panjang, itu hampir 24 jam. Saya mengajar juga, selain di SMP, saya mengajar juga di SMK. Nah, itu rata-rata anak-anak mengirimkan tugasnya tengah malam dengan alasan, 'Saya punya paket kuota hemat, jadi mohon maaf saya baru tengah malam bisa mengirimkan tugas saya'," ucap Ira kepada Nadiem.

Selain itu, guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) SMP Al-Ghazaly, Bogor, Supriyatna mengaku kesulitan saat mengajarkan olahraga ke siswanya. Menurutnya, pelajaran olahraga penting bagi kebugaran fisik siswanya.

"PJOK ini merupakan salah satu aset penting ya, Pak. Apalagi di masa Corona, anak-anak perlu menjaga kesehatan. Nah, kesulitan untuk mengajar pelajaran PJOK dengan tidak tatap muka itu susah, Pak. Kita memberikan teori-teori saja," ucap Supriyatna.

Supriyatna pun mengusulkan agar siswa diperkenankan mengikuti pelajaran olahraga di sekolah. Setelah berolahraga, siswa pun kembali dipersilakan kembali pulang ke rumah masing-masing.

"Saya punya usul, Pak. Kalau untuk materi olahraga, kenapa sih anak nggak didatangkan ke sekolah. Itu boleh nggak, Pak? Kita kan bisa langsung, nanti anak setelah olahraga bisa pulang dengan menjaga protokol kesehatannya. Itu saja usulannya," ujar Supriyatna.

Para guru mengungkapkan hal itu saat Nadiem datang mengunjungi sekolah mereka. Nadiem melakukan kunjungan itu guna meninjau kesiapan sekolah di masa pandemi Corona.

"Apa lagi yang Bapak-Ibu butuh bantuan yang kritis dari pemerintah pusat dan apa yang bisa jadi masukan untuk saya dan tim saya?" ucap Nadiem di lokasi.

Diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah mengunjungi beberapa sekolah di Bogor pagi tadi. Selain datang ke SMP Al-Ghazaly, Bogor, Nadiem mengunjungi SDN Polisi I Bogor, SMA Regina Pacis Bogor, SMP Muhammadiyah Bogor, dan SMK Ma'arif Kabupaten Bogor.

Halaman 2 dari 2
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads