PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkap tingginya minat pemudik untuk menjalani rapid test di Stasiun Senen, Jakarta Pusat. Per pukul 10.00 WIB ini, sudah ada 150 orang yang mendaftar.
"Jadi kalau kita bicara rapid test, minatnya cukup tinggi ya, memang ini kerjasama PT KAI dengan PT Rajawali. Sejauh ini memang cukup tinggi peminat, karena memang mungkin harganya lebih terjangkau hanya 85.000 dan kemudian lebih memudahkan. Kalau hari ini per pukul 10.00 WIB ada 150 orang (pemudik) yang rapid," kata Kepala Humas PT KAI DAOP 1 Eva Chairunisa kepada wartawan di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Kamis (30/7/2020).
Pada Rabu (29/7), data dari Stasiun Senen mencatat sekitar 600 orang melakukan rapid test. Eva mengatakan dari pemudik yang melakukan rapid test hari ini, belum ada yang ditemui reaktif dan terindikasi virus Corona (COVID-19).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada yang reaktif. Kemudian kalau terkait dengan ada yang reaktif apa tidak, memang dari pihak klinik yang ada di sana akan melakukan rekomendasi," ucapnya.
Kendati demikian, Eva mengimbau bagi para calon penumpang yang akan melakukan rapid test di stasiun agar tidak melakukan tes di hari pemberangkatan. Hal itu agar meminimalisir kasus keterlambatan calon penumpang dari jadwal pemberangkatan yang sudah dipesan sebelumnya.
"Yang perlu kamu ingatkan bagi para pengguna jasa ataupun calon pengguna yang memilih melakukan rapid test dengan menggunakan fasilitas di stasiun ini, mohon untuk tidak, sebaiknya tidak melakukan proses rapid test itu pada saat hari yang bersamaan dengan keberangkatan KA nya," ucap Eva.
"Karena ada kasus di mana, calon pengguna yang kemudian tertinggal KA tidak terkejar, karena kan memang ada proses antrean, butuh waktu, seperti itu. Apalagi kalau kita lihat cukup tinggi minat masyarakat atau calon pengguna yang melakukan rapid test di stasiun. Yang kedua, dipastikan sudah memiliki kode booking seperti itu," imbuhnya.