Mendikbud Minta Maaf soal POP, Muhammadiyah: Kita Tetap Tidak Ikut

Mendikbud Minta Maaf soal POP, Muhammadiyah: Kita Tetap Tidak Ikut

Pradito Rida Pertana - detikNews
Rabu, 29 Jul 2020 11:11 WIB
logo muhammadiyah
Muhammadiyah. Foto: istimewa
Yogyakarta -

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyampaikan permintaan maaf terkait polemik Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud ke Muhammadiyah, Nadlatul Ulama (NU), dan PGRI. Namun demikian Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menegaskan tetap tidak akan ikut dalam POP.

"Muhammadiyah tetap berkomitmen untuk tidak ikut. Walaupun Menteri (Mendikbud) sudah buat pernyataan minta maaf kepada NU, Muhammadiyah dan PGRI," kata Wakil Ketua Bidang Kerjasama Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, Kasiyarno, saat dihubungi detikcom, Rabu (29/7/2020).

Hal tersebut merujuk pernyataan Mendikbud Nadiem Makarim pada konferensi pers Selasa (28/7) kemarin yang justru dinilai menimbulkan pertanyaan bagi Muhammadiyah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lalu di statment-nya ada yang membuat kami ragu juga, seperti bagi OP-OP yang sudah diputuskan, dinyatakan lulus dalam pemberitahuan hasil evaluasi proposal itu tidak usah khawatir, POP ini akan jalan terus," ujarnya.

"Ini maksudnya apa? Apa tetap beri harapan kepada semua OP yang sudah dinyatakan lulus itu akan tetap diberi dana? Nah kan ini tanda tanya besar ini," imbuh Kasiyarno.

ADVERTISEMENT

Tonton video 'Polemik Organisasi Penggerak, Mendikbud Minta Maaf ke 3 Ormas':

[Gambas:Video 20detik]





Sebelumnya LP Ma'arif NU juga telah menegaskan bahwa tidak akan kembali bergabung ke POP meskipun Menteri Nadiem telah meminta maaf.

Diberitakan sebelumnya, Mendikbud, Nadiem Makarim meminta maaf kepada Muhammadiyah, PBNU, dan PGRI terkait POP. Nadiem meminta ketiga organisasi tersebut tetap memberi bimbingan dalam pelaksanaan POP.

"Dengan penuh rendah hati saya memohon maaf atas segala keprihatinan yang timbul dan berharap agar tokoh dan pimpinan NU, Muhammadiyah, dan PGRI bersedia untuk terus memberikan bimbingan dalam proses pelaksanaan program yang kami sadari betul masih belum sempurna," kata Nadiem dalam video pada Selasa (28/7).

Menurut Nadiem, tanpa adanya dukungan dan partisipasi semua pihak, kualitas pendidikan yang baik akan sulit dicapai. Dia pun menegaskan kementeriannya siap mendengarkan masukan dan terus belajar.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads