Pemerintah Provinsi Aceh membuat program gerakan Aceh Mandiri Pangan (Gampang) untuk mengantisipasi terjadinya resesi ekonomi. Plt Gubernur Nova Iriansyah mengatakan, resesi ekonomi salah satu hal yang perlu diperhatikan di tengah pandemi COVID-19.
"Dalam kondisi ini kita harus antisipatif. Semua negara bahkan pada skala provinsi akan mengunci dirinya. Tidak ada barang yang keluar," kata Nova dalam keterangannya, Rabu (29/7/2020).
Resesi ekonomi ditandai dengan berkurangnya produksi, melemahnya pendapatan warga serta meroketnya harga barang dan bertambah pengangguran. Nova yakin Aceh akan mampu melawan dampak krisis pangan seperti peringatan dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) ke seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Nova, untuk menghadapi krisis pangan diperlukan manajemen yang baik seperti kebijakan pemerintah. Nova menyebut, jika terjadi resesi ekonomi dikhawatirkan memunculkan kondisi kerawanan sosial.
"Kondisi seperti ini haruslah kita respon dengan kerja kolaboratif dan saling supporting," jelas Nova.
Nova mengatakan, salah satu cara yang telah ditempuh Pemerintah Aceh yaitu meresmikan program Gerakan Aceh Mandiri Pangan (Gampang). Gerakan tersebut dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan dan mendukung percepatan penanganan dampak COVID-19 di Aceh.
"Kita kolaboratif, bersatu dan dukung pemerintah sama-sama menangani COVID-19. Tidak ada angka-angka yang bisa kita banggakan. Yang penting rakyat harus punya sense of crisis. Saling percaya dan saling menjaga. Semua pihak menahan diri untuk keluar dari pakem yang tidak terkendali ini," ujar Nova.
(agse/zap)