.webp)
Antrean panjang warga yang hendak berolahraga terjadi di Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur. PT Jakarta Propertindo (JakPro), selaku pengelola, menyampaikan, antrean itu terjadi karena ada pembatasan kapasitas di dalam Velodrome.
"Iya, kuotanya. Pembatasan (jumlah) yang ada di dalam. Kalau sebelumnya seribu, minggu ini bahkan dikurangi karena untuk pengurangan kepadatan. Setahu saya pekan lalu itu seribu dari kapasitas delapan ribu," ucap Sekretaris Perusahaan PT JakPro Hani Sumarno, saat dihubungi, Minggu (26/7/2020).
Hani menyebut ada perubahan kuota pengunjung velodrome. Kuotanya jumlah pengunjung yang masuk disebut semakin berkurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harus dicek lagi ke bagian Velodrome," ujarnya.
Menurut Hani, pengelola kawasan tidak berwenang untuk mengatur antrean di laur area Velodrome. Tanggung jawab dari JakPro berada di area dalam Velodrome.
"Untuk itu, yang bidang kami lakukan adalah yang terkontrol Velodrome, dari sisi protokol langsung di cuci tangan, ada termal gun. Dari pekan lalu ada seribu orang yang masuk, ada teman yang hitung juga, jam-nya pun ada pengaturan," ucap Hani.
JakPro menyebut soal antrean di luar adalah kewenangan dari pemerintah wilayah Jakarta Timur, atau Kecamatan Rawamangun.
"Itu kan di luar area velodrome. antrean itu kan bukan di velodrome-nya. Itu sudah bukan, artinya bagi-bagi tugas proporsional. Lingkup tanggung jawa kami, masuk ke velodrome, itu yang terkontrol," pungkasnya.
Diketahui, area Velodrome Rawamangun, Jakarta, ramai diserbu warga yang akan berolahraga. Antrean warga yang akan masuk ke Velodrome mengular panjang pada Minggu (26/7). Warga yang mengantre tampak menghiraukan soal aturan jaga jarak.
Tonton video 'Antrean Mengular, Ini Alasan Pengunjung Tetap Olahraga di GBK':
