Founder & Chairman CT Corpora, Chairul Tanjung (CT) menyarankan agar pemerintah dapat meningkatkan kapasitas tes usap (swab tes). CT menyarankan agar pemerintah melakukan swab test 100 ribu per hari.
"Kalau orang sudah beraktivitas ekonomi nggak mungkin setop, nggak bisa, jadi kalau sekarang, saran saya kepada pemerintah itu yang pertama memperbanyak namanya swab test. Pengetesan PCR kepada semua orang tanpa terkecuali, dan lebih diprioritaskan kepada orang yang berisiko tinggi tanpa terkecuali. Jadi saya menyarankan kalau sekarang 20 ribu per hari, maka itu harus ditingkatkan menjadi 100 ribuan per hari," kata CT dalam Talkshow Virtual 'Menjaga Semangat, Membangun Asa, Indonesia Jaya Bersama Chairul Tanjung', Minggu (26/7/2020).
CT menuturkan DKI Jakarta sebagai salah satu provinsi yang perlu ditingkatkan kapasitas tes swab-nya. Selain itu, dia juga berharap tes COVID-19 ini bisa dilakukan secara masif untuk seluruh kalangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Contoh Jakarta misalnya, Jakarta saat ini 3 ribuan per hari, kalau perlu Jakarta harus 20 ribu per hari, jadi semua pasar tradisional semua pedagangnya harus di swab, tetapi bukan pedagangnya saja, pengunjungnya juga harus di swab, sopir kendaraan umum, orang naik KRL itu kan yang berisiko tinggi. Itu semuanya juga harus di swab, dengan begitu secepatnya kita mengetahui orang-orang yang terinfeksi," jelasnya.
CT kemudian menyoroti soal karantina di rumah. Dia menyarankan agar seseorang yang terinfeksi seharusnya tidak melakukan karantina di rumah, tetapi di tempat yang sudah disiapkan pemerintah dengan standar kesehatan yang ketat.
"Saran saya orang yang positif tidak boleh dikarantina di rumah masing-masing, kecuali rumahnya memungkinkan. Karena kita tahu mayoritas penduduk kita kan nggak punya kamar sendiri-sendiri, jadi harusnya begitu dia positif, dia dikarantina di tempat-tempat yang disediakan pemerintah," ujarnya.
"Jakarta punya Wisma Atlet tapi tidak cukup, kalau semua dikarantina bisa di hire hotel bintang 3 misalnya, dijadikan satu pusat karantina dengan begitu orang yang positif tidak menularkan, tapi masyarakat juga aman," sambungnya.
(zap/gbr)