Nasir alias DG Tantu membacok kakak kakak-beradik, Haking dan Sidung hingga tewas di Kecamatan Iwomendaa, Kabupaten Kolaka, Sultra diduga tidak hanya dipicu persoalan pagar. Polisi menduga ada persoalan lain antara tersangka, Nasir alias DG Tantu dengan korban.
"Kalau pengakuan tersangka memang masalah pagar yang sering dicabut korban tapi setelah dilakukan pemeriksaan, pengakuan keluarga korban ada dendam lama antara tersangka dan korban," kata Kasat Reskrim Polres Kolaka AKP I Gede Pranata saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu (25/7/2020).
Dikatakannya, permasalahan tersebut telah terjadi beberapa tahun yang lalu dan sudah sempat difasilitasi oleh pihak perangkat desa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya untuk masalah yang lama itu sudah difasilitasi oleh perangkat desa tapi ternyata diduga masih menaruh dendam lama, ini menurut pemeriksaan pihak keluarga korban yang mengatakan," bebernya.
Dia tidak mengatakan secara detail perihal permasalahan itu. Namun dikatakannya permasalahan tersebut merupakan persoalan pribadi.
Tonton video 'Perkara Pagar Lahan, 2 Pria di Kolaka Bunuh Kakak-Adik':
I Gede juga meluruskan terkait adanya pengakuan bahwa saat dilakukan penyerangan Haking kepada tersangka di bagian pundak dan tidak mampan. Pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi yang ada di TKP saat kejadian.
"Jadi bukan kebal tapi saat akan diserang, tersangka tidak kena (menghindar) lalu datang AS yang merupakan menantu dari tersangka lalu melempar batu ke arah Haking, menyebabkan Haking hilang konsentrasi," katanya.
Saat itulah, tersangka Tantu melakukan pembacokan di leher korban menggunakan parang milik korban.
Saat ini pihak kepolisian masih melakukan pemeriksaan kepada dua pelaku yakni Tantu dan AS yang merupakan menantunya.