Pihak keluarga membantah jika dikatakan editor Metro TV Yodi Prabowo mengalami depresi hingga akhirnya disimpulkan diduga melakukan bunuh diri. Ibunda Yodi Prabowo, Turinah, menyebut, sebelum ditemukan tewas, putranya itu seperti orang ketakutan.
"Nggak (depresi), pas akhir-akhir ini saja sih, pas dia cuti empat hari kan, sebelum dia berangkat malam Rabu, dia udah cuti empat hari sebelumnya. Itu sempat ditanya sama adiknya, 'Mas, kok nggak masuk terus, sih?', terus dijawab sama masnya, 'Nggak, Dek, Mas capek' udah gitu aja jawabnya," kata Turinah saat dihubungi, Sabtu (25/7/2020).
Turinah mengungkap, sesaat sebelum meninggal, Yodi sempat main bersama adiknya. Yodi juga terus 'nempel' dengan dirinya di rumah. Saat itu, Turinah merasa Yodi seperti ketakutan karena dalam tekanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kayak ada sesuatu yang mau dia sampaikan. Udah gitu, kelihatannya kayak orang ketakutan gitu, kayak ada yang nekan-nekan gitu. Saya lihatnya begitu," ucapnya.
Kendati demikian, Turinah pun sempat berniat menanyakan terkait permasalahan yang dihadapi anaknya tersebut. Namun Yodi, sebutnya, tidak kunjung kembali ke rumah kala itu.
"Iya, malam itu dia berbeda, si anak ini kalau ada masalah ini pasti cerita sama saya. Dia kagak bakal nggak cerita, dari yang ringan sampai yang berat, dia pasti ngomong, nggak perlu saya tanya," ujarnya.
Turinah pun yakin Yodi tidak pernah bercerita sama sekali terkait masalah besar yang dia hadapi. Karena itu, dia tidak yakin Yodi depresi lalu bunuh diri.
"Nggak... nggak..., nggak pernah, nggak pernah cerita, ada orang ketiga di kantor saya juga dari pacarnya, kabar-kabar orang ketiga itu, nggak ada nyali dia meskipun dia... ya nggak sih. Kayaknya nggak depresi, nggak apa. Meskipun ada masalah, dia nggak mungkin lari ke situ," ungkap Turinah.
Tonton video 'Editor Metro TV Diduga Bunuh Diri, Ibunda Rasakan Kejanggalan':
Sebelumnya, Tubagus menyampaikan hasil akhir penyelidikan kasus kematian Yodi Prabowo. Dari fakta-fakta dan hasil analisis yang diperoleh oleh tim penyidik, disimpulkan Yodi Prabowo diduga tewas akibat bunuh diri.
Seperti diketahui, Polda Metro Jaya mengumumkan hasil penyelidikan pada kasus kematian editor Metro TV Yodi Prabowo. Dalam penyelidikan ini, polisi menyimpulkan kematian Yodi Prabowo diduga kuat bunuh diri lantaran depresi.
"Dari beberapa faktor penjelasan dari TKP, keterangan ahli, keterangan saksi, olah TKP, keterangan lain dan bukti petunjuk lain, penyidik sementara ini berkesimpulan bahwa yang bersangkutan diduga kuat melakukan bunuh diri," ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (25/7/2020).
Tubagus mengatakan kesimpulan itu didapat penyidik dari hasil pemeriksaan saksi-saksi dan ahli, bukti-bukti yang ada serta fakta-fakta yang diperoleh di lapangan juga petunjuk-petunjuk yang ada.
Dia juga menyebutkan ucapan 'kepergian' Yodi Prabowo ini diungkap sang kekasih setelah asmara mereka dilanda konflik akibat munculnya orang ketiga.
"Dari keterangan saksi yang menonjol disebutkan bahwa korban pernah menyatakan berulang-ulang kepada S (Suci) setelah konflik yang sedemikian kuat, 'kalau saya tidak ada bagaimana?'," kata Tubagus.
Ucapan itu, menurut Suci ke polisi, disampaikan berulang kali oleh Yodi Prabowo. Pasalnya, keduanya berencana melangsungkan pernikahan.
"Ini disampaikan berulang-ulang kepada S dan di antara mereka ada rencana menikah tahun depan," tuturnya.
Hasil pemeriksaan terhadap Suci ini, polisi menyimpulkan adanya konflik asmara di antara Yodi Prabowo dan Suci akibat kehadiran orang ketiga. Belakangan, konflik itu sudah diselesaikan di antara mereka.
"Sehingga disimpulkan, pertama, yang bersangkutan memiliki pacar S, di sisi lain dia punya teman dekat inisial L. Kemudian terjadi konflik tapi bisa diselesaikan dan ada latar belakang lain dari kehidupan korban yang tidak bisa saya sampaikan," tuturnya.
Namun Tubagus belum bisa menyimpulkan apakah konflik asmara ini memicu depresi Yodi Prabowo.
"Apakah jadi pemicu tingkat depresi seseorang, ini kita dalami lebih lanjut," katanya.