Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh meminta pihak rumah sakit (RS) memperbaiki komunikasi sosial dengan keluarga jenazah pasien positif Corona. Komunikasi ini dinilai penting agar pihak keluarga menerima pengurusan jenazah sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19.
"Tentang pelaksanaan tajhiz (pengurusan jenazah) oleh rumah sakit sudah memenuhi syarat, tapi komunikasi sosial lemah. Itu yang kita rekomendasikan agar RS lebih humanis," kata Wakil Ketua MPU Aceh Tgk Faisal Ali saat dimintai konfirmasi, Sabtu (25/7/2020).
Menurutnya, bila ada pasien positif Corona yang meninggal dunia, pihak rumah sakit harus memberi penjelasan kepada keluarga pasien. Faisal menyarankan RS mengedepankan cara keacehan, seperti meminta keluarga pasien bersabar serta menyatakan jenazah bakal diurus sesuai syariat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komunikasi itu yang perlu. Yang sangat lemah komunikasi sosial. Itu salah satu yang kita rekomendasikan kepada pihak rumah sakit," jelasnya.
Faisal menilai pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit selama ini sudah bagus. Tajhiz mayat pasien Corona juga dilakukan dengan sangat bagus.
"Yang sangat lemah di RS komunikasi sosial itu saja, bukan pada pelayanan. Kalau pelayanan bagus, tajhiz juga bagus, tetapi komunikasi sosial lemah," ujarnya.
MPU Aceh sudah mengeluarkan fatwa terkait tajhiz jenazah pasien Corona. Ada 11 poin yang tertuang di dalamnya. Faisal mengatakan pihaknya juga merekomendasikan agar RS mengakomodasi pihak keluarga yang ingin melaksanakan salat jenazah.
"Kita berharap pihak rumah sakit mengakomodasi keluarga yang ingin melaksanakan salat jenazah. Tapi, untuk tertunai kewajiban fardu kifayah, apa yang sudah dilakukan tim di RSUZA insyaallah sudah bisa," jelas Faisal.