Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay merasa khawatir dengan pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo yang dinyatakan positif Corona (COVID-19). Pertemuan itu dinilai sebagai bentuk pengawasan tamu Istana yang kurang begitu baik.
"Kita tentu merasa khawatirlah dengan fenomena seperti ini karena apa, karena ternyata pengawasan terhadap orang-orang yang katakanlah masuk ke Istana tidak begitu baik," kata Saleh, saat dihubungi, Jumat (24/7/2020).
Saleh menyebut seharusnya pengawasan dan pengamanan Istana dari penularan virus Corona lebih baik dan jauh lebih steril. Namun dengan adanya fakta Achmad Purnomo lolos saat bertemu Jokowi justru menunjukKan sebaliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semestinya istana itu tempat yang steril bagi presiden, dan seluruh pembantu presiden, tetapi dengan kejadian ini seperti protokol kesehatan di istana itu tidak sebagaimana yang kita harapkan, terbukti dengan lolosnya Achmad Purnomo beberapa hari lalu bertemu presiden, mestinya ada pemeriksaan suhu, dan itu jauh mestinya lebih komplit pemeriksaannya daripada di mall dan di kantor-kantor dan sebagianya, ini mesti kita pertanyakan soal keamanan," ucapnya.
Saleh pun menyarankan Presiden Jokowi diperiksa kondisi kesehatannya. Dia pun berharap tidak ada sesuatu yang terjadi terkait pertemuan itu.
"Kita dorong petugas-petugas atau dokter-dokter istana untuk segera memeriksa atau men-test Presiden Jokowi untuk memastikan bahwa beliau itu adalah sehat dan betul betul prima sehingga kita tidak khawatir apapun semoga kita doakan tidak ada apa-apa," ujarnya.
Dia pun meminta pihak Istana untuk lebih hati-hati ke depannya jika menerima tamu untuk bertemu presiden. Menurutnya pertemuan boleh dilakukan ketika tamu dan penerima tamu betul-betul steril dari virus Corona.
"Pihak Istana ke depannya lebih hati-hati dalam terima tamu-tamu yang masuk dalam Istana, karena saya liat presiden malah banyak menerima tamu, aktivitas itu dibolehkan selama kedua belah pihak baik tamu dan penerima tamu dua-duanya sudah steril sehingga tidak ada kekhawatiran kita berkembangnya terjadi transmisi lokal virus COVID-19," sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo dinyatakan positif Corona (COVID-19). Purnomo mengaku merasa dirinya sehat dan sedang menjalani karantina di rumah. Dia mengetahui kabar tersebut kemarin sore.
"Saya merasa sehat sekali. Nggak ada keluhan," kata Purnomo saat dihubungi wartawan, Jumat (24/7).
Purnomo diketahui sempat bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana pada Kamis (16/7) lalu. Jokowi pun akan menjalani rapid test lebih cepat dari jadwal rutinnya.
"Bapak Presiden dan perangkat secara rutin melakukan swab. Untuk khusus hal wakil wali kota Solo, saya rasa bapak presiden akan melakukan swab lebih cepat dari biasanya setelah mendengar wakil wali kota Solo positif," ujar Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat dimintai konfirmasi, Jumat (24/7).
Pihak Istana Kepresidenan juga memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat saat Presiden Jokowi menerima Purnomo di Istana.
"Bapak presiden setiap terima tamu selalu menerapkan protokol kesehatan," ujar Heru.
Heru mengatakan pengetatan prosedur bagi setiap orang yang masuk ke Istana sudah maksimal. Bahkan pengetatan itu jelasnya sudah dilakukan sejak awal ditemukannya kasus COVID-19 di tanah air.
"Tentunya pengetatan kami sudah maksimal ya. Sebelum ada kejadian ini, awal pertama kali covid kami di istana sudah ketat, termasuk sterilisasi ruangan," kata Heru.
Selain itu, pihak Istana Kepresidenan bakal mengurangi jumlah tamu untuk bertemu Presiden Jokowi usai kabar Purnomo yang positif Corona, tanpa mengurangi intensitas pertemuan. Purnomo diketahui bertemu Jokowi di Istana pekan lalu.
"Mungkin tidak mengurangi intensitas kerja beliau, tetapi mungkin jumlah orang yang akan kami kurangi. Walaupun sekarang sudah kami, contohnya setiap bertemu dengan warga. Tadi sore misalnya pukul 15.00 WIB di Bogor ada 30 (orang), mungkin akan kami pikirkan kami kurangkan jadi 20, dengan jarak yang mungkin agak lebih jauh lagi," sebut Heru.
Dia juga menyebut jajaran di lingkungan Istana juga selalu menjalani rapid test lebih dulu sebelum bertemu Jokowi. Termasuk Iriana, lanjut Heru, ibu negara beserta keluarga juga melakukan tes untuk mengantisipasi virus Corona.
"Ibu negara dengan Bapak Presiden dan keluarga sama perlakuannya. Kami lakukan test kesehatan dengan rutin," ujar Heru.
Heru menerangkan, setiap orang yang dekat dengan Jokowi, termasuk juru masak selalu dilakukan swab baik sebelum maupun setelah bergantian tugas setiap dua bulan. Termasuk paspampres yang melakukan penjagaan terhadap Presiden.
"Misalnya besok ada jadwal pergantian dua bulan, berarti malam ini yang baru sudah kami lakukan swab. Masuk, dan dia bekerja tidak boleh berinteraksi dengan yang lainnya sampai dengan 2 bulan berikutnya," terang Heru.