Sejumlah Kantor di DKI Jadi Klaster Corona, Pemprov Minta Jeda Shift Diubah

Sejumlah Kantor di DKI Jadi Klaster Corona, Pemprov Minta Jeda Shift Diubah

Muhammad Ilman Nafi'an - detikNews
Jumat, 24 Jul 2020 17:37 WIB
Riza Patria/Dwi Andayani - detikcom
Foto: Wagub DKI Jakarta Riza Patria/Dwi Andayani - detikcom
Jakarta -

Beberapa perkantoran di Jakarta ada yang menjadi klaster penyebaran virus Corona (COVID-19). Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta kantor yang disebut menjadi klaster Corona ditutup sementara dan disteril.

"Ya memang beberapa hari ini ada klaster baru di perkantoran, sekalipun jumlahnya baru dua kasus. Kami minta kantor tersebut kan ditutup kemudian dibersihkan dengan disinfektan, kami sudah melakukan sosialisasi, dialog dan lain-lain kepada berbagai unit kegiatan atau profesi untuk lebih taat, patuh, dan disiplin. Adanya klaster baru di perkantoran ini menjadi perhatian kita semua supaya lebih lagi memperhatikan," ujar pria yang akrab Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/7/2020).

Riza mengatakan, Pemprov DKI Jakarta juga mengingatkan kepada para pelaku usaha terkait waktu shift masuk kantor. Politisi Partai Gerindra itu juga meminta para pemilik kantor menambah waktu jeda masuk antara shift 1 dan shit 2 yang semula 2 jam, menjadi 3 jam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah sampaikan bahwa kepada pimpinan usaha, owner dan sebagainya untuk mengatur lebih ketat lagi terkait jam kantor, jam masuk, istirahat, jam pulang. Selama ini (waktu perpindahan shift) jedanya dua jam, kami minta mungkin bisa ditambah jadi 3 jam," ucapnya.

Meski demikian, permintaan waktu shift menjadi tiga jam itu diserahkan kepada masing-masing kantor. Riza meminta kepada semua pihak untuk sadar dan patuh dengan protokol kesehatan yang sudah diatur oleh pemerintah.

ADVERTISEMENT

"Kami serahkan masing-masing kegiatan untuk mengatur lebih, Pergub sudah mengatur sedemikian detail, termasuk surat edaran dari pihak terkait. Tapi sekali lagi, semua keberhasilan ini terletak pada kesadaran kita semua sebagai warga, harus sadar, harus patuh, harus taat, harus disiplin. Karena di mana pun kita berada harus memberi contoh yang baik," katanya.

Lebih lanjut, Riza juga berpesan agar jangan menganggap enteng virus Corona. Menurutnya, jangan sampai masyarakat baru tersadar bahannya virus Corona ketika ada salah satu keluarganya yang terkena COVID-19.

"Ini tolong diperhatikan, jangan dianggap enteng, Pak Gubernur berulang kali menyampaikan jangan anggap enteng, jangan anggap remeh. Jangan sampai kita baru sadar ketika anggota keluarga kita. Padahal di depan mata kita lihat setiap hari, di media ada saudara kita di Jakarta ini ada yg meninggal, dikubur, bagaimana tidak sedih, kan," katanya.

Sebelumnya, Dinkes DKI Jakarta mengatakan perkantoran menjalankan protokol kesehatan. Sehingga, ada kemungkinan kasus Corona (COVID-19) di perkantoran terjadi di luar lingkungan kantor.

"Dari berbagai perkantoran yang sudah kami cek di lapangan. Protokol kesehatan sudah dilakukan dengan baik. Tapi kembali ke individu masing-masing. Penularan bukan semata-mata dari yang di dalam gedung. Tapi permukiman atau di luar gedung," ucap Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widayastuti, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (23/7).

"Jadi protokol yang melekat pada satu individu dan pada saat mereka berprilaku sosial di luar kantor itu juga termasuk. Contoh di luar kantor, jam istirahat makan, dan pada saat makan lupa, kan pasti buka masker dan berhadap-hadapan, itu berisiko," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(zap/zap)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads