Komisi X Ungkap Anggaran Rp 595 M Penggerak Kemendikbud, Ini Rinciannya

Komisi X Ungkap Anggaran Rp 595 M Penggerak Kemendikbud, Ini Rinciannya

Danu Damarjati - detikNews
Jumat, 24 Jul 2020 15:33 WIB
Pembangunan gedung baru untuk DPR RI menuai kritikan berbagai pihak walaupun Ketua DPR Setya Novanto menyebut Presiden Jokowi telah setuju pembangunan tersebut. Tetapi Presiden Jokowi belum teken Perpres tentang pembangunan Gedung DPR. Lamhot Aritonang/detikcom.
Ilustrasi gedung DPR (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta -

Program Organisasi Penggerak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi polemik menyusul mundurnya Muhammadiyah, PBNU, dan PGRI dari kegiatan itu. Pihak DPR menjelaskan anggaran untuk Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud adalah Rp 595 miliar.

"Di dalam penjelasan Kemendikbud saat rapat kerja dengan Komisi X, skemanya tunggal, yaitu dibiayai sepenuhnya oleh APBN. Waktu itu kita sepakati Rp 595 miliar," kata Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda kepada detikcom, Jumat (24/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syaiful Huda menjelaskan rapat dengan Mendikbud Nadiem Makarim berlangsung pada 20 Februari 2020. Nilai nominal anggaran nyaris Rp 600 miliar itu juga tercantum di dokumen paparan rapat kerja Komisi X DPR RI dari Kemendikbud.

"Sekitar 35 ribu guru dilatih oleh Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) melalui Program Merdeka dengan alokasi Rp 595,8 miliar. Pelibatan OMS yang memenuhi syarat dalam peningkatan kompetensi pendidikan dan tenaga kependidikan," demikian bunyi paparan dari Kemendikbud dalam raker di Komisi X DPR pada 20 Februari 2020.

ADVERTISEMENT

Komisi X DPR menyetujui besaran anggaran untuk Program Organisasi Penggerak Kemendikbud. Semua organisasi yang menjadi organisasi penggerak bakal mendapat duit dari Kemendikbud.

"Ini menjadi polemik di publik, juga protes publik. Soalnya, muncul dua yayasan yang dianggap teman-teman tidak pantas menerima, yakni Tanoto dan Sampoerna," kata Syaiful, menyampaikan aspirasi yang dia dapatkan.

Anggaran itu merupakan bagian dari perubahan terbatas yang dilakukan Kemendikbud. Realokasi anggaran semacam itu tidak memerlukan pengesahan lewat rapat paripurna DPR karena tidak mengubah besaran anggaran DPR, dan itu juga menjadi kewenangan kementerian.

Jubir DPP PKB Syaiful Huda.Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda. (Foto: dok. PKB)

Gajah, Macan, dan Kijang

Masing-masing organisasi kemasyarakatan dan mitra yang menjadi organisasi penggerak bakal mengadakan pelatihan untuk para guru. Mereka mendapatkan kucuran dana APBN dari anggaran Rp 595 miliar itu. Besarannya tidak sama, tergantung ukuran masing-masing ormas/mitra.

Berikut tipe organisasi penggerak:

1. Gajah

Rekam jejak
- Dapat menunjukkan dampak pada hasil belajar siswa
- Dapat menunjukkan peningkatan motivasi, pengetahuan, dan praktik mengajar guru dan kepala sekolah
- Memiliki pengalaman merancang dan implementasi program

Jumlah sekolah
- lebih dari 100 sekolah atau PAUD

Kucuran dana dari pemerintah
Organisasi gajah akan mendapatkan bantuan pemerintah selama dua tahun.

"Gajah akan mendapatkan bantuan hibah Rp 20 miliar," kata Syaiful Huda.

2. Macan

Rekam jejak
- Dapat menunjukkan peningkatan motivasi, pengetahuan, dan praktik mengajar guru dan kepala sekolah
- Memiliki pengalaman merancang dan implementasi program

Jumlah sekolah
- 21 sampai 100 sekolah atau PAUD

Kucuran dana dari pemerintah
Organisasi macan akan mendapatkan bantuan pemerintah selama dua tahun.

"Macan akan mendapatkan bantuan Rp 5 miliar," kata Syaiful Huda.

3. Kijang

Rekam jejak
- Memiliki pengalaman merancang dan implementasi program

Jumlah sekolah
- 5 sampai 20 sekolah atau PAUD

Kucuran dana dari pemerintah
Organisasi kijang akan mendapatkan bantuan pemerintah selama dua tahun.

"Kijang akan mendapatkan bantuan Rp 1 miliar," kata Syaiful.

Anggaran itu adalah untuk satu tahun. Program ini akan berlangsung dua tahun, yakni 2020-2022.

Mengenai ormas-ormas/mitra yang masuk dalam kategori gajah, macan, dan kijang dapat disimak dalam dokumen Pemberitahuan Hasil Evaluasi Proposal POP dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, tertanggal 17 Juli 2020.

Halaman 2 dari 3
(dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads