Polisi terus melakukan penyelidikan terkait insiden wasit Wahyudin yang diinjak pemain saat memimpin pertandingan di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi. Total, kini ada 8 saksi yang telah diperiksa perihal insiden tersebut.
"Ada sekitar tujuh atau delapan saksi yang telah kita lakukan pemeriksaan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Heri Purnomo di Bekasi, Jumat (24/7/2020).
Heri masih enggan memerinci terkait informasi kedelapan saksi yang telah diperiksa tersebut. Dia mengatakan saat ini polisi masih terus melakukan penyelidikan kasus wasit diinjak pemain itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Heri menambahkan, pihaknya juga hingga kini masih menunggu hasil visum dari korban. Selanjutnya, polisi akan melakukan gelar perkara untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya.
"Kasus wasit itu masih dalam lidik. Kan kita gini, saya periksa dulu semuanya, kan kita nggak tahu, kita nggak kenal nih orang-orangnya, kita klarifikasi dulu, pemeriksaan saksi-saksi," ucap Heri.
"Nanti setelah itu kita akan gelarkan sambil menunggu visum karena visum belum keluar. Jadi alat buktinya kita kumpulkan nih, begitu nanti buktinya udah komplet tinggal kita gelarkan bentuk penyidikan," sambungnya.
Terkait rekaman video yang menunjukkan penginjakan kepada wasit, Heri mengatakan hal tersebut digunakan pihak polisi sebagai bukti petunjuk semata. Dia mengatakan video tersebut tidak serta merta dijadikan sebagai alat bukti yang memiliki kekuatan hukum.
"Jadi petunjuk, tapi bukan serta merta jadi alat bukti ya. Karena kita harus cek video itu bener nggak? Editan nggak? Kan kita belum tahu nih siapa yang ambil. Foto dan video bukan berarti bisa menjadi penyerta alat bukti," kata Heri.
Untuk diketahui, wasit yang diinjak saat memimpin pertandingan itu bernama Wahyudin (29). Wahyudin bercerita insiden penginjakan itu terjadi ketika ia memimpin pertandingan bola fun game antara Champas FC Vs Yutaka FC di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, pada Minggu (14/7).
Wasit pada pertandingan 'silaturahmi' itu hanya Wahyudin sebagai wasit utama dan tidak ada hakim garis. Saat itu, Wahyudin membuat keputusan bahwa salah satu pemain tim Champas FC melakukan offside. Namun pemain tak terima atas keputusan Wahyudin.
"Nah, itu, jadi pokoknya pas dia nggak terima kejadian itu (keputusan offside), terus pemainnya ngehampiri saya dari belakang, nendang saya, terus saya terjatuh telentang. Pas saya jatuh itu, langsung dibales muka saya dan wajah saya diinjek. Bahasanya (Betawi) digajluk," kata Wahyudin.
Tonton video 'Wasit Buka Suara soal Kronologi Diinjak Pemain di Stadion Bekasi':