Pemkab Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengadakan peringatan Hari Anak Nasional di tenda pengungsian korban banjir bandang. Puluhan bocah yang mengungsi karena rumahnya diterjang banjir pun diajak menggambar, mewarnai, serta bernyanyi bersama.
"Sampai detik ini ada sekitar 50 anak yang ikut program ini, dan di sini kami bersama sejumlah relawan berusaha bagaimana caranya agar anak-anak ini hilang dari traumanya akibat banjir," jelas salah satu petugas untuk trauma healing dari Dinas Sosial Luwu Utara Hasmiani kepada wartawan, Kamis (23/7/2020).
Hasmiani menuturkan para bocah yang trauma dan kini harus hidup seadanya di tenda pengungsian pun perlahan pulih kondisi psikologisnya. Pihaknya dan para relawan terus mendampingi anak-anak tersebut.
"Alhamdulillah, sedikit demi sedikit sudah pulih," sambung dia.
![]() |
Lewat perayaan sederhana Hari Anak Nasional di Posko Peduli Anak, Desa Radda, Kecamatan Baebunta, para bocah tampak terhibur. Seperti Syifa (5), yang mengaku senang saat diajak menggambar.
"Iya, rumah saya kena banjir, sekarang di pengungsian. Saya senang menggambar," ucapnya.
Syifa kemudian mengungkapkan cita-citanya menjadi dokter. "Cita-cita mau jadi dokter," imbuh dia.
Sementara itu, Alfard (7) mempunyai cita-cita berbeda, yakni ingin menjadi polisi.
![]() |