Tak seperti sore-sore hari sebelumnya, kini tidak ada lagi juru bicara pemerintah yang berbicara soal perkembangan penanganan COVID-19. Ada apa gerangan?
Biasanya, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto tampil dalam jumpa pers yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia pukul 15.30 WIB. Terakhir kali, dia tampil sebagai Jubir Pemerintah pada Senin (20/7).
Sejak Selasa (21/7), Achmad Yurianto tidak lagi menjadi Jubir. Posisinya digantikan oleh Wiku Adisasmito selaku Jubir Satgas Penanganan COVID-19. Wiku tampil sebagai Jubir pada jumpa pers via YouTube Sekretariat Kepresidenan (Setpres), Selasa (21/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Rabu (22/7) dan Kamis (23/7) tidak ada lagi jumpa pers harian di sore hari. Wiku mengatakan jumpa pers tidak akan lagi rutin setiap hari seperti era Jubir Achmad Yurianto.
"Ada jumpa pers, tapi tidak rutin," kata Wiku Adisasmito kepada detikcom, Kamis (23/7/2020).
Dengan demikian, Wiku tidak akan tampil setiap hari memaparkan perkembangan penanganan Corona seperti yang biasa dilakukan oleh pendahulunya, Achmad Yurianto.
![]() |
Tonton video 'Tips Pertemuan dari dr Reisa Agar Aman dari Covid-19':
Dalam penampilan perdananya sebagai Jubir Pemerintah, Selasa (21/7), Wiku juga tidak lagi memaparkan angka-angka terbaru kasus COVID-19 sebagaimana yang biasa dilakukan Yurianto.
"Terjadi perubahan pengumuman kasus COVID harian yang sebelumnya disampaikan oleh Dirjen P2P Kemenkes dr Achmad Yurianto, selanjutnya update kasus harian dapat langsung dilihat di portal www.covid19.go.id," kata Wiku, kemarin.
Kini, publik bisa mengakses perkembangan informasi menangani COVID-19 langsung ke situs covid19.go.id. Di situs itu terdapat angka-angka menengani jumlah kasus COVID-19 yang terkonfirmasi, jumlah kasus suspek, jumlah kasus probable, hinga pasien dalam perawatan serta, angka kesembuhan, dan angka kematian COVID-19.
![]() |
Perkembangan jumlah spesimen tes COVID-19 kini juga tidak disampaikan lewat juru bicara dalam siaran langsung via YouTube, melainkan lewat informasi yang disampaikan oleh pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pada saat sebelumnya, biasanya Yurianto selalu mengumumkan angka spesimen dan jumlah tes COVID-19 via siaran langsung akun YouTube BNPB Indonesia, dan BNPB juga menyampaikan data tertulisnya kepada wartawan berdasarkan data Kementerian Kesehatan.