Presiden Jokowi mengaku kangen kritik keras Fahri Hamzah yang sejenak menghilang dari perhelatan politik. Lalu, apakah Jokowi juga merindukan 'pasangan 2F' yang kala itu rajin mengkritik Jokowi, yakni Fadli Zon?
Semasa bekerja bersama sebagai pimpinan DPR, Fahri Hamzah dan Fadli Zon dikenal sebagai dua orang yang kritis terhadap Presiden Jokowi. Setelah periode berganti, dua-duanya tak lagi menjabat pimpinan DPR. Fahri Hamzah meninggalkan PKS dan bergabung dengan Partai Gelora, yang dipimpin Anis Matta. Sedangkan Fadli Zon masih di DPR, tapi kini partainya tak lagi oposisi sejak Ketum Gerindra Prabowo Subianto bersedia diangkat menjadi Menteri Pertahanan.
Baca juga: Cerita Penuh Tawa Jokowi dan Gelora |
Perjalanan waktu yang mengubah peta politik seakan membuat keduanya jarang mengkritik. Bahkan Presiden Jokowi pun mengaku rindu pada kritik keras Fahri Hamzah. Hal itu disampaikan Jokowi saat Ketum Anis Matta didampingi loyalisnya, Fahri Hamza, Mahfudz Siddiq, dan beberapa elite Partai Gelora lainnya, menghadap Jokowi pada Senin lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presiden bicara berat badannya turun 3 kilo, cerita santai aja sambil menikmati wedang jahe yang disuguhin. Presiden juga cerita kangen dengan kritik kerasnya Pak Fahri, dan Presiden juga tanyakan 'Kok Pak Fahri tambah gemuk sekarang' gitu. Terus kata Pak Fahri, dia sekarang lebih banyak belajar bisnis, karena sudah nggak di politik, ya jadi berupaya happy sebagai warga negara biasa," ungkap Mahfudz Siddiq, yang kini menjabat Sekjen Partai Gelora, kepada wartawan, Rabu (22/7/2020).
Baca juga: Jokowi Kangen Kritik Keras Fahri Hamzah |
Lantas, apakah Jokowi juga merindukan serangan Fadli? Tentu presidenlah yang bisa menjawab pertanyaan ini. Namun mengulik kembali kritik nyentrik Fadli Zon ke Jokowi cukup menarik disimak.
Fadli Zon kerap melontarkan kritik ke Presiden Jokowi lewat sajak. Sajak yang cukup kontroversial adalah sajak 'Raisopopo' yang dibuat Fadli pada 2014, mengawali periode pertama kepemimpinan Jokowi. Berikut ini petikan awal sajak 'Raisopopo' Fadli Zon yang langsung jadi isu kontroversial setelah dimunculkan:
Aku raisopopo
Seperti wayang digerakkan dalang
Cerita sejuta harapan
Menjual mimpi tanpa kenyataan
Berselimut citra fatamorgana
Dan kau terkesima
Ada lagi sajak yang tak kalah kontroversial. Sajak itu berjudul 'Sajak Sepatu Kotor'. Sajak ini juga berisi sindiran tajam kepada Jokowi usai meninjau lokasi karhutla pada 17 September 2019. Perihal sepatu kotor milik Jokowi ini kala itu memang ramai diperbincangkan di media sosial. Tak hanya itu, sepatu kotor Jokowi tersebut juga sempat diunggah oleh Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Sepasang sepatu
Penuh tanah, debu dan kotoran
Kau pamerkan di tengah kebakaran
Ketika orang-orang tersiksa pengap
Udara sesak bau menyengat
Rakyat makin sekarat
Melahap asap
Demikian kutipan sajak Fadli berjudul 'Sajak Sepatu Kotor'. Lantas, apakah Fadli Zon masih mengkritik Presiden Jokowi setelah Gerindra masuk koalisi?
Terakhir kali Fadli Zon merespons isu reshuffle kabinet. Menurut Fadli Zon, wacana reshuffle harus ditindaklanjuti dan tidak sekadar wacana. Ia memandang presiden perlu kabinet krisis, bukan kabinet yang hanya membagi-bagi kekuasaan. Ia pun merekomendasikan evaluasi kabinet di sektor kesehatan dan ekonomi.
"Nah, ini kita sedang melihat bagaimana presiden mengelola suatu orkestra. Jangan sampai orang menyalahkan bahwa yang nggak mampu ini justru dirigennya," sindir Fadli saat menjadi narasumber di program ILC tvOne, Selasa (30/6).