Cerita Pekerja Hiburan Malam Terdampak Corona hingga Terpaksa Jualan Online

Cerita Pekerja Hiburan Malam Terdampak Corona hingga Terpaksa Jualan Online

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 21 Jul 2020 14:35 WIB
Ami ikut berdemo di Balai Kota DKI Jakarta menuntut sektor hiburan malam dibuka
Ami ikut berdemo di Balai Kota DKI Jakarta menuntut sektor hiburan malam dibuka. (Eva Safitri/detikcom)
Jakarta -

Ami adalah salah satu dari sekian banyak pekerja hiburan malam yang ikut aksi demo di depan Balai Kota DKI Jakarta. Dia rela berpanas-panasan menyuarakan keluh kesahnya setelah sekitar lima bulan dirumahkan karena tempat hiburan malam di Jakarta masih ditutup terkait pandemi Corona (COVID-19).

"Tolong Pak, tolong kepada Pak Anies, kami mohon buka tempat kerja kami," kata Ami di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (21/7/2020).

Ami mengatakan dia bekerja sebagai pelayan di salah satu kafe di Jakarta. Dari pekerjaan itu, dia bisa menghidupi keluarga dan menyambung hidup sehari-hari. Namun sejak tempat kerjanya ditutup, dia mati-matian bertahan hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lima bulan nggak kerja, udah apa pun saya lakukan, Kak, kan saya punya orang tua yang harus dikasih makan, adik saya. Kita masih butuh uang untuk bayar kosan, untuk bayar listrik, untuk keluarga kami di kampung, kami di sini udah berjuang setengah mati," ujar Ami.

Ami mengaku selama ini memutar otak untuk mencari cara bagaimana dia membiayai kehidupannya selama tidak bekerja. Dari mulai jualan online hingga menjual barang pribadinya, seperti sepeda motor.

ADVERTISEMENT

"Aku lima bulan ini jualan online, ini itu apa pun sudah aku lakuin. Banyak dari bakso aci, pancake duren, pokoknya segala jenis makanan. Aku udah jual motor, jual ini, jual itu, tabungan kekuras abis," ungkapnya.

Para pekerja tempat hiburan malam unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/7/2020).Para pekerja tempat hiburan malam unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (21/7/2020). (Luqman/detikcom)

Ami berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera membuka kembali tempat hiburan malam. Dia menilai sektor tempat dia bekerja seperti dianaktirikan oleh Pemprov DKI.

"Jadi tolong kepada Pak Anies, mohon sekali buka tempat kerja kami. Ini berasa dianaktirikan, kok orang lain udah bisa kerja kita kok belum," ujarnya.

Ketua Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) Hana Suryani yang ikut dalam aksi tersebut menyatakan hal senada. Dalam audiensi dengan Pemprov DKI, dia sudah menyampaikan keluh kesah para pengusaha dan pekerja di sektor hiburan.

"Intinya diskusi tadi kami menyampaikan unek-unek kami, yang mana memang selama ini saya tuh sebagai ketua asosiasi udah capek harus ngomong ke mana. Empat bulan kami ditutup. Empat bulan juga kami tidak pernah disuguhkan protokol yang harus dijalankan," kata Hana.

Hana menjelaskan, selama ini para pengusaha tempat hiburan hanya diberikan pemberitahuan terkait protokol kesehatan. Namun, tidak pernah ada kejelasan dari Pemprov DKI kapan sektor ini bisa beroperasi lagi.

"Di bulan Juli kami dikasih protokol dari Dinas Pariwisata, dan kita semua sepakat itu, tapi sampai bulan ini, tidak ada kabar lanjutannya, dan yang lucu lagi selama empat bulan kami tutup, kami tidak pernah dicolek-colek sama pemprov, dan tim gugus tugas, nggak pernah ada," katanya.

Hana mengatakan belum ada jawaban dari pihak Pemprov DKI terkait audiensi ini. Dia berharap Pemprov DKI dapat mengambil keputusan terkait sektor usaha seminggu ke depan. Jika tidak, dia memastikan bakal ada demo yang lebih besar di Balai Kota DKI Jakarta.

"Seminggu ke depan deh, jadi tadi gini ini hari Selasa, harusnya minggu ini sudah ada keputusan, kalau tidak, kalau sampai tidak dan diulur-ulur, kami akan melakukan gelombang kedua dan itu jauh lebih besar," ujarnya.

Tonton video 'Pekerja Tempat Hiburan Malam Demo di Balai Kota DKI Jakarta':

(hri/van)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads