Enam warga negara (WN) Papua New Guinea (PNG) atau Papua Nugini yang terombang-ambing di laut diselamatkan nelayan Indonesia. Mereka ditemukan terombang-ambing di perairan dekat Kota Jayapura, Papua.
Ke-6 warga negara asing asal Papua New Guinea (PNG) ditemukan dalam kondisi lemas, Minggu (19/7) dinihari karena telah terombang-ambing selama 7 hari di tengah lautan. Mereka kemudian dibawa ke Pos Polair Polres Kota Jayapura.
Keenam warga PNG terdiri dari 3 wanita dan 3 pria. Masing-masing bernama Jeffery Benjamin (25), Joseph Walter (44), Finly Henry (20), Rebeca Nathan (50), Ruth Alberth (45), dan Doreen Pana (46).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Benar nelayan kita menemukan 6 warga asing PNG terombang-ambing di perairan Indonesia di 70 mil laut dari Kota Jayapura," ujar Kapolresta Jayapura AKBP Gustav R Urbinas saat dimintai konfirmasi, Senin (20/7/2020).
Gurtav mengatakan, dari keterangan nelayan, mereka ditemukan pada Minggu (19/7) pukul 02.00 dinihari dalam keadaan lemas dan selanjutnya dievakuasi ke Pos Polair Polresta.
"Saat ditemukan warga negara PNG itu langsung dibawa para nelayan itu ke Mako Polair Polresta, kemudian diberi pertolongan karena kondisi mereka sudah dalam kondisi lemas," jelasnya.
![]() |
Gustav menambahkan, dari pengakuan 6 warga PNG itu, mereka sudah 7 hari berada di laut terombang-ambing setelah perahu kayu yang mereka gunakan dihantam ombak.
"Kami sudah 7 hari terombang ambing di laut karena terlepas dan jatuh dari perahu," ujar Gustav menirukan pengakuan warga PNG tersebut.
Sejak perahunya dihantam ombak, mereka bertahan hidup selama seminggu hingga ditemukan oleh nelayan. Mereka bertahan hidup dengan memakan kelapa.
"Selama seminggu bertahan hidup enam WNA asal PNG yang terdiri dari tiga wanita dan pria itu mengonsumsi kelapa yang ada di dalam speedboat," tambahnya.
Gustav mengatakan, sampai saat ini, 6 warga PNG itu masih ditampung di Pos Polair untuk dimintai keterangan perihal kejadian yang menimpa mereka. Bila sudah selesai dimintai keterangan, mereka akan diserahkan ke pihak imigrasi.
"Saat ini keenam warga PNG itu telah dievakuasi ke Mako Sat Polairud Polresta Jayapura Kota, sembari pihaknya membangun koordinasi dengan pihak Imigrasi dan Instansi Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua," tutup Gustav.
(elz/ear)