Kapan niat puasa Senin Kamis sebaiknya dilafalkan jika ingin menjalankan ibadah yang sering diamalkan Rasulullah SAW ini? Dalam Kitab Minhajul Muslim, Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri menuliskan bahwa membaca niat merupakan salah satu rukun puasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri karena hukumnya sunah, niat puasa Senin Kamis boleh saja dibaca setelah fajar atau terbit matahari. "Syaratnya ia belum makan apa pun," kata Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri seperti dikutip Tim Hikmah detikcom dari Kitab Minhajul Muslim.
Rasulullah SAW pun pernah berniat puasa selepas matahari terbit. Hal itu seperti diriwayatkan Aisyah Radhiyallahu 'anha dalam hadits riwayat Imam Muslim:
"Pada suatu hari, Rasulullah SAW masuk ke dalam rumahku, kemudian bertanya, 'apakah kalian mempunyai makanan?' Kami menjawab, 'Tidak.' Lalu Rasulullah SAW bersabda, '(Jika demikian), maka aku berpuasa'.
Berikut ini bacaan niat puasa Senin Kamis
Bacaan niat puasa Senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala"
Bacaan niat puasa Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."
Diriwayatkan dari Usamah bin Zaid dalam hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW biasa menjalankan puasa Senin Kamis. Niat puasa Senin bisa dilafalkan selepas terbit matahari, dengan catatan belum makan apa apa sejak masuk waktu Subuh.