Percaya Tak Percaya, Batu di Bengkulu Disebut Menangis Saat Malam 14 Suro

Percaya Tak Percaya, Batu di Bengkulu Disebut Menangis Saat Malam 14 Suro

Hery Supandi - detikNews
Senin, 20 Jul 2020 09:37 WIB
Situs Batu Menangis di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu.
Situs Batu Menangis di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. (Hery/detikcom)
Bengkulu -

Di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, ada situs batu yang konon sering mengeluarkan air dari sela batu pada tiap bulan purnama 14 Suro. Warga setempat menyakini air mata tersebut berasal dari Putri Selangka.

Objek wisata Batu Menangis ini terletak di kawasan pemandian Suban Air Panas, Rejang Lebong, Bengkulu. Penjaga objek Batu Menangis, Robert Bastian, mengatakan batu ini berasal dari legenda Putri Selangka yang meratapi nasibnya dengan duduk di batu tersebut.

Hingga saat ini Batu Menangis masih terawat dan terjaga kelestariannya. Dia lalu bercerita soal suara tangisan di malam tanggal 14 Suro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selain kerap terdengar suara tangisan di tanggal 14 suro, ada juga yang mendengar tangisan terdengar setiap magrib tiba tapi batunya tidak mengeluarkan air (seperti) saat 14 Suro," kata Robert dalam obrolan detikcom, Senin (20/7/2020).

Robert mengatakan Batu Menangis telah terdaftar sebagai salah satu cagar budaya. Makanya, hingga kini Batu Menangis menjadi tujuan objek wisata di Kabupaten Rejang Lebong.

ADVERTISEMENT

Tonton video 'Warga Pasuruan Temukan Susunan Batu Bata Kuno Saat Bangun Irigasi':

Agar kelestariannya terjaga, area Batu Menangis diberi pagar agar tidak dirusak oleh orang tidak bertanggung jawab. "Agar pengunjung tidak kesulitan mengetahui sejarah Batu Menangis ini, kita telah memasang sejarah batu tersebut," kata Robert.

Alkisah, konon ada sebuah Kerajaan Suku Rejang yang memiliki seorang putri cantik jelita, yaitu putri Selangka. Dia biasa disebut juga Putri Gemerincing karena kecantikannya.

Putri Selangka dijodohkan dengan Pangeran Gambir Melayang dari kerajaan lain. Namun perjodohan ini ditentang oleh Putri Selangka.

Akhirnya, Putri Selangka lari dan menangis duduk di batu yang saat ini menjadi objek wisata Suban air panas. Di batu inilah menurut warga, Putri Selangka menangis meratapi nasibnya.

Maka setiap tanggal 14 Suro di batu ini sering terdengar suara tangisan wanita, bahkan suara tersebut menurut warga masih terdengar hingga kini.

Halaman 2 dari 2
(idh/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads