Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyebut usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dapat menjadi penyelamat ekonomi Indonesia setelah terhantam pandemi COVID-19. Kehadiran UMKM diharapkan mampu menggerakan ekonomi negara dan menyerap tenaga kerja.
"Tak hanya rakyat kecil yang menderita. Para pengusaha papan atas pun merasakan imbas besar. Tak salah jika pemerintah memberikan perhatian khusus kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menggairahkan kembali roda perekonomian Indonesia," ujar Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (19/7/2020).
Bamsoet menjabarkan, UMKM memiliki peran strategis sebagai penggerak perekonomian bangsa. Penyerapan tenaga kerja yang tinggi oleh UMKM bisa membantu pemerintah mengatasi resesi ekonomi akibat COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan UMKM mampu menyerap sekitar 117 juta tenaga kerja. Dimana 107,4 juta dari usaha mikro, 5,8 juta dari usaha kecil dan 3,7 juta dari usaha menengah," rinci Bamsoet.
Mantan Ketua DPR RI Periode 2014-2019 itu menambahkan, UMKM berperan penting dalam upaya pemerataan ekonomi masyarakat. Sebab, jelas Bamsoet, UMKM tersebar di berbagai wilayah, hingga ke daerah pelosok.
"Saat ini Indonesia di dominasi oleh para pelaku UMKM. Sebanyak 58 juta pelaku UMKM ada di negara ini. Jumlah ini mencapai 98 persen dari total unit usaha yang ada," imbuh Bamsoet.
Bamsoet memaparkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa kuartal diprediksi masih menurun tajam. Untuk kuartal II tahun 2020 bisa menyusut hingga minus 4,3%, sedangkang di kuartal III tahun 2020 diprediksi hanya akan tumbuh di kisaran 1%.
"Di sini kita harapkan UMKM mampu menggerakan perekonomian Indonesia. Pemerintah akan memberikan tambahan anggaran bagi UMKM yang terdampak COVID-19 sebesar Rp 123,46 triliun. Tambahan anggaran tersebut harus tepat sasaran. Sehingga, dapat memberi output yang optimal dan dampak yang efektif dari dalam mengatasi persoalan ekonomi akibat pandemi," tuntas Bamsoet.
(ega/ega)