Salah seorang pengunjung bernama Renza mengaku lebih nyaman berolahraga di GBK dibandingkan di beberapa lokasi lain yang disediakan Pemprov Jakarta. Dia merasa beberapa lokasi tersebut padat pesepeda serta tidak aman bagi para pejalan kaki dan pelari.
"Di sini (GBK) lebih enak aja, di tempat lain belum bisa dibuka. Di Monas aja belum dibuka. Di sini biarpun berapa jam berapa jam, masih bisa dimasukin, buat olahraga boleh," kata Renza di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (19/7/2020).
"(Kawasan Khusus Pesepeda) terlalu padat, banyak sepeda. Kalau buat olahraga kurang nyaman. Kalau buat olahraga sepeda enak, tapi kalau buat kita begini jalan nggak nyaman, ngeri ketabrak. Di sini lebih nyaman buat olahraga jalan lari," sambungnya.
Sementara itu, pengunjung lain bernama Denis merasa area GBK lebih luas untuk berolahraga dibanding area lain. Denis mengaku sudah mengantre selama kurang-lebih satu jam.
"Pengen di sini (GBK) aja biar lebih luas. Dari jam 8 (pagi) udah sejam (menunggu)," ujarnya.
Denis sendiri tinggal di daerah Cengkareng, Jakarta Barat, dan baru pertama kali berolahraga di Stadion GBK. Meski harus mengantre, Denis mengatakan dirinya masih akan tetap berolahraga di GBK.
"Masih, kadang di sini kadang di Kotu (Kota Tua) (untuk olahraga), baru ini (ke GBK) ikut temen. (Tinggal di) Cengkareng, Jembatan Gantung, Jakarta Barat," imbuhnya.
Tonton video 'Antrean Mengular, Ini Alasan Pengunjung Tetap Olahraga di GBK':
(imk/imk)