Riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics pada Januari 2020 menyebut gig workers termasuk UMKM di empat layanan Grab menyumbang Rp 643 miliar ke perekonomian Palembang. Pada saat yang bersamaan, Grab juga meluncurkan program digitalisasi #TerusUsaha buat UMKM di Palembang.
Riset ini menemukan bahwa gig economy termasuk UMKM yang didukung oleh teknologi Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Palembang. Keempat layanan tersebut adalah GrabBike, GrabCar,GrabFood, dan GrabKios.
Mitra Grab yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal (yang merupakan 56,5% dari total tenaga kerja Indonesia), tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Head of West Indonesia Grab Indonesia, Richard Aditya menjelaskan, komitmen Grab dalam mendorong bisnis kecil dan tradisional untuk merangkul teknologi agar tidak tertinggal dalam era digital.
"Pekerja lepas dan UMKM menjadi kunci utama untuk memastikan masyarakat dapat mempertahankan mata pencaharian mereka, terutama dalam periode ekonomi yang kian menantang pada masa mendatang," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (16/7/2020).
"Namun, masa krisis ini juga memperlihatkan bagaimana UMKM dapat menjadi amat rentan. Program #TerusUsaha yang merupakan bagian dari komitmen jangka panjang GrabForGood ini kami hadirkan di Palembang untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas, dan jangkauan bagi UMKM serta individu dalam menyambut masa depan ekonomi digital, agar ekonomi kota juga dapat terjaga," imbuhnya.
Sementara itu Stella Kusumawardhani dari Tenggara Strategics mengungkapkan, gig workers yang ada di dalam platform Grab membantu meningkatkan nilai kehidupan untuk banyak pihak. Riset yang sudah dilakukan di Palembang memberikan data tentang kontribusi perekonomian yang langsung dirasakan oleh para gig workers di Palembang.
"Kami melihat adanya peningkatan 22% dari kualitas hidup para pekerja informal setelah bergabung dengan Grab. Masyarakat di sekitar juga tetap merasa terbantu dalam hal-hal lainnya terlebih saat mereka harus di rumah akibat wabah COVID-19. Sistem digital ini juga yang akan menyiapkan para gig workers untuk menyambut era tatanan hidup baru," pungkasnya.
(prf/ega)