Massa yang demo menolak omnibus law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Lapangan Kerja di depan gedung DPR RI masih bertahan. Massa buruh merusak kawat besi berduri.
Pantauan detikcom, Kamis (16/7/2020) sore, massa buruh dan mahasiswa masih bertahan di depan gedung DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, untuk menolak omnibus law. Sekitar pukul 16.15 WIB, Ketua Umum Kasbi, Nining Elitos, bersama beberapa perwakilan buruh keluar dari gedung DPR dan menuju lokasi massa aksi.
Nining tidak dapat bergabung dengan massa buruh karena ada kawat berduri yang dipasang polisi. Menggunakan mik, Nining menjelaskan bahwa sidang paripurna telah selesai dan dia tak menemui anggota DPR di dalam gedung DPR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sekitar pukul 16.35 WIB, massa heboh dan langsung memaksa masuk ke dalam gedung DPR. Massa yang berada di ujung besi berduri langsung menarik-narik kawat tersebut. Ada massa yang menendang-nendang kawat berduri. Massa pun berteriak kepada polisi agar bisa menemui anggota DPR di dalam gedung.
Nining pun sesekali menenangkan massa. Polisi juga menenangkan massa agar tidak anarkis. Massa pun melempar-lempar botol air mineral. Sesekali, ada batang kayu yang dilemparkan ke arah polisi. Tidak terlihat ada polisi yang terkena lemparan ini.
Puluhan polisi melakukan penjagaan. Kapolsek Tanah Abang AKBP Muhammad Raden Jauhari menenangkan massa agar tidak semakin ricuh.
![]() |
Terlihat, ujung kawat berduri rusak dan penyok. Bagian tengah kawat berduri sudah rusak. Meski sudah rusak, tidak ada massa yang memaksa masuk melewati kawat berduri.
Sekitar 1.000 orang belum beranjak pergi dan masih tetap berada di Jalan Gatot Subroto. Tiga mobil orator masih ada di sekitar lokasi. Semua massa berkerumun dan terkadang bernyanyi dalam aksi ini.
Sekitar pukul 16.56 WIB, perwakilan buruh kembali masuk ke kompleks DPR. Sementara itu, massa bertahan dengan duduk di Jalan Gatot Subroto.
Sedangkan untuk massa Persaudaraan Alumni (PA) 212 yang juga berunjuk rasa untuk menolak RUU HIP sudah membubarkan diri.
(jbr/jbr)