LTMPT: 1.500-an Peserta UTBK Tak Ikut Ujian Terkendala Protokol Kesehatan

LTMPT: 1.500-an Peserta UTBK Tak Ikut Ujian Terkendala Protokol Kesehatan

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Rabu, 15 Jul 2020 14:43 WIB
rapid test peserta utbk unpad
Foto: Ilustrasi terkait UTBK-SBMPTN (Muhammad Rizal/detikcom)
Jakarta -

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengatakan tingkat kehadiran peserta di UTBK-SBMPTN Tahap 1 mencapai 93,1%. Terdapat sekitar 1.500-an peserta yang tidak dapat mengikuti ujian akibat terkendala di protokol kesehatan COVID-19.

"Tingkat kehadirannya mencapai 93,01 persen dari 558 ribu orang, yang hadir 519 ribu orang. Sungguh ini kemajuan yang sangat berarti di tengah COVID yang kita hadapi secara bersama-sama," kata Ketua LTMPT Mohmmad Nasih dalam telekonferensi, Rabu (15/7/2020).

Nasih menjelaskan ada sebanyak 558.107 peserta yang terdaftar mengikuti UTBK-SBMPTN. Namun, hanya 519.070 peserta yang dinyatakan ikut dan hadir di pelaksanaan UTBK Tahap 1.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nah peserta tes alhamdulillah untuk yang di tahap 1 ada 558.107 peserta yang terjadwal mestinya ikut UTBK di tahap 1. Dari pelaksanaan 558 (ribu) itu kita bisa peroleh catatan bahwa 519.070 peserta dinyatakan ikut dan hadir di pelaksanaan UTBK Tahap 1," kata Nasih.

Selain itu, Nasih juga mengatakan ada sekitar 1.500-an peserta UTBK Tahap 1 yang tidak dapat mengikuti ujian akibat terkendala protokol kesehatan. Nantinya, kata Nasih, mereka akan direlokasi untuk mengikuti ujian di tahap kedua.

ADVERTISEMENT

"Jumlahnya kurang lebih di angka 1.500-an orang yang harus kita relokasi di tahap dua karena yang pertama suhu badannya di atas 37,5 derajat dan kedua hasil rapid test-nya ternyata reaktif," ujar Nasih.

Lebih lanjut, Nasih membandingkan persentase kehadiran peserta UTBK Tahap 1 dengan pelaksanaan tahun 2019. Menurutnya, jumlah kehadiran peserta tahun ini lebih tinggi.

"Jadi sebagai bandingan pada tahun 2019 ketidakhadirannya mencapai 11,1 persen, itu artinya kehadirannya hanya di angka 88,9 persen. Sekarang kehadirannya justru 93,01 persen," ujar Nasih.

Nasih juga menyebutkan lima universitas yang memiliki kehadiran peserta tertinggi di pelaksanaan UTBK Tahap 1. Ada di UPN Veteran Jakarta, UPI Purwakarta, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tangerang, ISPI Bandung, dan Universitas Indonesia (UI).

"Yang pertama UPN Veteran Jakarta 97,76%, UPI Purwakarta 97,44% karena lokasinya banyak, kemudian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Tangerang juga cukup banyak 97,33%, ISPI Bandung juga 97,17% dan yang tidak kalah menariknya adalah tingkat kehadiran untuk di pusat UTBK, itu mencapai 96,91%," tutur Nasih.

Selanjutnya, Nasih mengatakan adanya beberapa pusat UTBK Tahap 1 yang tidak bisa melaksanakan ujian. Dia juga mengatakan akan melakukan relokasi di tempat tersebut ke pelaksanaan UTBK Tahap 2.

"Ada beberapa pusat UTBK PTN yang tidak bisa melaksanakan tes UTBK yakni di Undana kemudian kita relokasi ke tahap yang kedua. Demikian juga yang di UNJ yang lokasinya di UIN Jakarta maupun di Universitas Muhammadiyah Jakarta itu juga kita lakukan relokasi. Di UNSRI untuk lokasi di UIN Palembang kita lakukan relokasi dikarenakan tidak ada atau belum keluarnya izin dari satgas COVID," ujar Nasih.

Diketahui, UTBK-SBMPTN gelombang pertama telah selesai dilakukan. Ujian tahun ini diadakan dalam dua gelombang akibat virus Corona (COVID-19) masih mewabah.

"UTBK 2020 dalam rangka SBMPTN kali ini adalah UTBK dalam situasi kenormalan baru," kata Ketua Tim Pelaksana LTMPT, Mohammad Nasih dalam jumpa pers virtual Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), Selasa (24/6).

Halaman 2 dari 2
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads