Kakorlantas Polri Irjen Istiono mensosialisasikan mekanisme pelayanan pembuatan SIM internasional ke seluruh Dirlantas di Indonesia. Pelayanan SIM internasional ini memudahkan masyarakat karena bisa mendaftar pembuatan SIM dari rumah.
Sosialisasi digelar di Gedung NTMC Polri, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu (15/7/2020). Hadir dalam sosialisasi ini adalah Dirlantas di seluruh Polda, dalam sosialisasi itu, Irjen Istiono menjelaskan tentang pendaftaran soal pembuatan SIM internasional.
"Hari ini kita adakan sebuah terobosan, inovasi baru pelayanan publik di Korlantas berkaitan dengan pelayanan SIM internasional di rumah saja, jadi masyarakat yang memohon SIM internasional cukup dengan aplikasi, daftar di rumah, nanti ada mekanismenya sudah diatur," ujar Istiono di NTMC Polri, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu (15/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istiono mengatakan pelayanan SIM internasional ini salah satu terobosan baru Polri di tengah pandemi Corona. Istiono menjelaskan proses pembuatan SIM internasional ini juga sangat mudah, bisa dalam beberapa hari langsung jadi.
"Hari ini daftar, dipastikan oke, langsung di proses besok, langsung diantar, ini sebuah langkah-langkah yang terus kita kembangkan inovasi semacam ini. Harapan kita nanti juga ada program-program lain yang selalu berorientasi kepada apa yang jadi harapan dan keinginan masyarakat, dan juga pelayanan kita juga berbasis IT yang mudahkan pelayanan publik. Yang cepat, mudah," katanya.
![]() |
SIM internasional ini bisa dipakai di 92 negara. Pembayaran juga dilakukan dengan transaksi antarbank dan langsung masuk ke rekening biaya yang diperlukan itu untuk mengurus SIM internasional baru senilai Rp 250 ribu dan untuk memperpanjang Rp 225 ribu.
"Mekanismenya sudah diatur sedemikian rupa ya program-program di dalamanya sudah di detailkan semuanya, sudah ada menu-menu yang sudah dipilih, dan saya rasa itu sudah lengkap baik. Kelengkapan administrasi, pembayaran semuanya sudah cukup, langsung di respons dilayani, besoknya harus sudah diantar," ungkapnya.
Sementara itu, Istiono juga mengungkapkan pihaknya berencana membuat program seperti SIM internasional yang bisa diakses melalui online dan cepat. Dia mengatakan pihaknya sedang mengkaji sistem untuk pelayanan SIM nasional agar bisa diakses dari rumah seperti SIM internasional
"Ya ada orientasi ke sana ada. Mudah-mudahan kalau semua SIM nasional bisa orang akan tidak hadir, misalnya nanti kita kemas di perpanjangan saja kan lumayan. Prioritasnya perpanjangan, nanti aturan-aturan semacam apa kita kaji. Itu sudah mengurangi masyarakat untuk tidak berkerumun sangat luar biasa kalau kita lakukan. Ini kita coba kita lakukan langkah-langkah ke sana," tutur dia.
Istiono mengatakan mekanisme ini bisa diterapkan pada proses perpanjangan SIM online. Namun, hingga kini, ia masih melakukan proses pengkajian bersama tim. Hal ini dilakukan agar mekanisme dapat berjalan secara maksimal.
"Ya SIM Nasional saya masih kemas karena ada hal-hal yang perlu ada sinergikan dikaji dulu ada pendalaman, kita FGD kan dulu semacam apa masalah-masalah kendala di lapangan. Jangan sampai kita terburu-buru juga tapi kita tidak bisa menghasilkan upaya maksimal percuma juga. Sekarang lagi kita kaji teman-teman kalau berikan masukan silahkan," pungkasnya.