Tim Disaster Victim Identification (DVI) Biddokkes Polda Sulsel menerjunkan personelnya ke lokasi banjir bandang di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Tim bakal membantu proses identifikasi korban banjir bandang.
"Tim berangkat tadi subuh sekitar pukul 05.00 Wita," ujar Kabid Dokkes Polda Sulsel Kombes dr Yusuf Mawadi kepada wartawan, Rabu (15/7/2020).
Tim DVI tersebut bakal membuka posko di Kota Masamba. Tim ini bakal bertugas untuk membantu mengidentifikasi korban banjir, terutama korban meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim DVI Biddokkes Polda Sulsel ini diturunkan akan membuka posko ante mortem, pengumpulan data orang hilang dari pihak keluarga dan posko post mortem atau biasa disebut pemeriksaan jenazah," ucap Yusuf.
Yusuf mengatakan komposisi tim yang diterjunkan cukup beragam, dari dokter forensik hingga teknisi fotografi forensik. Mereka juga bakal bertugas untuk pengambilan sampel DNA pada korban banjir.
"Jadi kita akan mempersiapkan Kit DVI, juga pengambilan sampel DNA pada korban banjir bandang. Tim DVI tersebut terdiri dari dokter forensik, dokter gigi, teknisi forensik, teknisi, fotografi forensik," katanya.
Sebanyak 4.930 keluarga di 6 kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, terdampak banjir bandang yang terjadi pada Senin (13/7) lalu. Hingga saat ini, 15 orang dilaporkan meninggal dunia dan 34 lainnya masih dalam pencarian.
"Laporan sementara hingga saat ini 15 orang meninggal dunia. Memang ada laporan temuan (jenazah lagi), semalam itu kami dapat ada jenazah yang ditemukan di Kecamatan Malangke, itu ada 1, kemudian ada di daerah Radda juga 2, jadi itu ada penambahan lagi semalam, tapi kami coba validasi kembali," ujar Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani kepada detikcom, Rabu (15/7).
(nvl/nvl)